Priska Yeniriatno Gigih Kenalkan Batik Lokal Singkawang

Sabtu, 14 Oktober 2023



Batik merupakan salah satu budaya lokal yang adiluhung dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Di hampir semua wilayah Indonesia mempunyai batik dengan ciri khas lokal yang unik dan menunjukkan asalnya. Priska Yeniriatno yang pernah menempuh pendidikan perguruan tinggi di Jogjakarta mempunyai semangat tinggi untuk mengangkat batik lokal Singkawang.


Sebagai perempuan yang lahir dan besar di Singkawang serta pernah tinggal di Jogjakarta yang merupakan salah satu penghasil kain batik berkualitas, Priska tergugah hatinya. Priska sendiri juga mempunyai kecintaan luar biasa terhadap batik dan proses pembuatannya karena pernah belajar langsung kepada pengrajin di Jogjakarta.

Mengeksplor Batik Motif Khas Singkawang

Priska pernah gundah karena Singkawang yang mempunyai kearifan lokal tinggi dan sarat dengan budaya Melayu kurang memperhatikan dan menghidupkan batik khas lokal. Ini yang membuatnya terus bersemangat, bergerilya untuk mengajak ibu-ibu dan perempuan muda, bukan hanya mencintai batik tetapi juga membuatnya sendiri dengan corak lokal. 

Bagi Priska, membatik bukan hanya menjadi kesibukan sehari-hari atau sarana untuk mendapatkan uang tetapi juga sebagai terapi dan cara untuk membangkitkan mood. Apalagi saat melihat beraneka ragam corak batij khas Singkawang yang berhasil digoresnya. 

Namun ternyata tidak mudah bagi Priska untuk mengajak perempuan Singkawang agar gemar membatik dan  melestarikan corak lokal daerah tersebut. Pada saat mendapat bantuan modal, Priska pernah mengajak para perempuan untuk bersamanya belajar dan berkarya menghasilkan lembaran kain batik khas Singkawang. 

Akan tetapi Priska harus bersabar sebab dari 28 peserta, ternyata yang bertahan hingga program berakhir hanya 8 orang saja. Sedangkan menurut Priska potensi batik lokal secara ekonomi sangat besar. Batik tersebut dapat menjadi sumber penghasilan rumah tangga. Para perempuan juga bisa tetap melestarikan budaya batik khas tanpa meninggalkan rumah. 

Manfaatkan kompor Tungku Listrik

Priska menyadari bahwa membatik membutuhkan semangat, ketekunan dan ketelitian. Ini yang menjadikan batik khas daerah mulai ditinggal karena pekerjaan tersebut cukup menyita waktu. Namun Priska tidak ingin kebudayaan adiluhung tersebut punah.

Untuk memudahkan dalam proses membatik, Priska melakukan inovasi dalam penggunaan kompor. Jika sebelumnya para pembatik mencairkan malam atau pewarna batik dengan tungku kayu, diganti dengan tunggu listrik.

Canting atau alat pembatik yang digunakan dengan tungku kayu mempunyai panas yang tidak merata. Akibatnya bahan pembatik akan meleber saat diaplikasikan ke kain. Pembatik pun harus meniup ujung canting beberapa kali untuk memastikan bagian ini mempunyai tingkat panas yang sama. 

Berbeda dengan jika pembatik menggunakan kompor listrik, panas dari canting akan lebih merata dan mudah diatur sehingga memudahkan proses membatik. 

Membangun Kampung Batik

Jalan panjang yang dilakukan Priska untuk membangkitkan kembali batik khas Singkawang tidak mudah dan membutuhkan waktu lama. Priska terus mengedukasi masyarakat untuk mencintai batik khas daerahnya tersebut. Bukan hanya proses membatik, tetapi juga kebanggaan dengan produk lokal. 

Untuk mengedukasi masyarakat tentang batik Singkawang, Priska tidak hanya berkeliling Singkawang, tetapi juga derah lain di Kalimantan Barat. Tanpa henti, Priska mengajari siapa saja, baik gratis maupun berbayar. Priska datang ke sekolah-sekolah untuk meminta waktu mengajari semua siswa mengenal batik Singkawang, ke lapas, berbagai instansi hingga acara gathering.

Tujuan perempuan satu ini adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai batik khas daerahnya tersebut. Untuk memperluas jangkauan tujuannya tersebut, Priska membangun kampung batik di tiga penjuru. Harapannya dari kampung batik ini akan muncul pembatik terampil dan hasil karya yang mendunia. 

Harapan perempuan satu ini pun membuahkan hasil. Kini semakin banyak masyarakat yang  mengenal batik lokal Singkawang dan bangga menggunakannya. Bahkan pemasaran batik yang dihasilkan oleh pengrajin tersebut terus meluas. Pemasarannya tidak hanya di Kalimantan, tetapi juga masuk ke Pulau Jawa, Sumatera hingga luar negeri, seperti ke Kuching. 

Bagi masyarakat Singkawang sendiri semakin banyak yang bangga menggunakan batik lokal khas daerahnya tersebut. Masyarakat yang dibina oleh Priska Yeniriatno bukan hanya mengetahui tentang corak dan proses membatik, tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan secara finansial dengan menjadi pengrajin dan pebisnis batik khas Singkawang. 

Perjuangan gigih Priska kini sudah membuahkan hasil dengan semakin banyaknya orang yang mengenal bati Singkawang. Masyarakat pun semakin cinta dengan produk lokal tersebut dan terus melestarikannya. 

Batik-batik tersebut dipasarkan secara online dan offline. Untuk online, Priska menggunakan media sosial sehingga bisa menjangkau pembeli dengan area lebih jauh. Sedangkan untuk offline, Priska membuka gerai, memanfaatkan berbagai macam pameran dan dekranasda. 

Jika Priska mampu membangkitkan budaya dan tradisi lokal, bahkan menembus pasar internasional, maka Anda pun bisa mengukir prestasi yang sama. berkat kegigihannya tersebut Priska mendapat apresiasi dalam Satu Indonesia Astra yang merupakan penghargaan dari Astra untuk masyarakat penggerak. Kontribusi Priska pun mampu mengangkat perekonomian lokal. 

Anda pun bisa berkontribusi untuk membawa perubahan bagi masyarakat sekitar. Cukup melihat potensi dan kemampuan untuk mendorong perubahan masyarakat menuju lebih baik. Ikuti langkah Priska Yeniriatno untuk berkontribusi bagi Bangsa Indonesia. 


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9