Isu mengenai krisis iklim yang menarik bagi calon presiden pada pemilihan umum 2024 mendatang, Anies Baswedan, yang kemudian menyampaikan tanggapannya. Mantan orang nomor 1 DKI ini menyebutkan bahwa pendiri Indonesia berjanji akan menjaga ketertiban dunia dan mutlak harus diwujudkan.
Bentuk ketertiban dunia tersebut salah satunya adalah dengan bertanggung jawab terhadap krisis iklim yang saat ini terjadi.
Dampak dari krisis iklim meluas ke semua sektor kehidupan. Hal ini yang menurut Anies harus segera mendapat penanganan tepat sehingga tidak banyak menimbulkan korban
Masyarakat Rentan Menjadi Korban
Selama ini masih banyak yang menganggap kondisi yang saat ini terjadi hanya berupa perubahan iklim.
Sedangkan mantan gubernur DKI tersebut menilai, kejadian saat ini adalah krisis iklim. Hal yang harus mendapat perhatian adalah kata “krisis” karena masyarakat Indonesia mudah terdampak hal tersebut.
Penanganan masalah ini tidak dapat selesai jika dilakukan secara tunggal oleh pemerintah saja, tetapi harus melibatkan semua pihak. Masyarakat pun harus dilibatkan dan ini menjadi hak mereka.
Menurut Anies Baswedan, hak tersebut perlu mendapat ruang yang luas untuk digunakan. jangan sampai justru sebaliknya, dipersekusi.
Masyarakat merupakan kelompok yang rentan menjadi korban krisis iklim. Karena itu harus segera dilakukan penangan yang tepat.
Berkaitan dengan pernyataan bahwa masyarakat rentan sebagai korban, hal ini terjadi pada penduduk Demak, Jawa Tengah.
Karena adanya abrasi, penduduk yang tinggal di pesisir terpaksa kehilangan rumah, tanah dan usaha yang sudah lama dijalankan.
Hal ini bisa berdampak sangat panjang. Bukan hanya masalah kemana mereka harus pindah, tetapi juga masalah sosial yang akan muncul sebagai faktor ikutan dan ini akan terus meluas.
Di sisi lain, pada waktu masyarakat berjuang karena terdampak oleh abrasi, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan yang bertentangan, yaitu memberi izin pengerukan pasir pantai yang merupakan penyebab munculnya abrasi di berbagai wilayah.
Penanganan yang terkesan formalitas dan setengah-setengah tersebut tentunya tidak akan membuahkan hasil. Krisis iklim harus ditangani dengan terintegrasi oleh semua pihak secara bersamaan.
Anies melanjutkan bahwa krisis iklim tidak akan terselesaikan jika hanya sebagai business as usual.
Karena itu diperlukan gagasan baru dalam menangani masalah tersebut, yaitu keadilan iklim.
Wujudkan Keadilan Iklim
Semua warga negara berhak untuk mendapatkan kondisi iklim yang baik dan layak. Karena itu negara harus berupaya untuk menciptakannya dengan berbagai penangan kasus secara benar.
Jangan sampai mengeluarkan kebijakan, namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Anies Baswedan menyampaikan bahwa mafia yang bisa mengganggu kondisi lingkungan harus diberantas karena hal tersebut menjadi pemicu tidak bisa terwujudnya keadilan iklim.
Keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia yang merupakan sila kelima dari Pancasila tidak akan terwujud apabila masih ada keberpihakan dalam mengatasi masalah lingkungan.
Tujuan negara untuk menciptakan keadilan tidak akan pernah bisa dicapai apabila tidak ada dukungan terhadap masyarakat yang rentan krisis iklim.
Anies menyebutkan bahwa melalui keadilan iklim, fokus yang harus dikejar bukan hanya ekosistem ekonomi tetapi juga sosial.
Untuk mencapai ekosistem sosial artinya ekonomi dan ekologi harus beriringan dan tidak saling mematikan.
Anies menyampaikan bahwa dalam menghadapi krisis iklim harus seperti mengayuh sepeda, terus maju dan tidak pernah mundur. Dalam mengayuh pun harus selalu stabil.
Anies Baswedan juga menambahkan bahwa keadilan iklim ini harus segera terwujud karena hak semua warga negara, tidak ada hak yang boleh dilanggar. Pihak-pihak yang melanggar hukum dan merusak keadilan iklim harus ditindak dengan tegas.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar