Menikmati Gaya Hidup Slow Living dengan Dukungan Koneksi Internet IndiHome

Minggu, 17 Juli 2022

Masalah demi masalah yang datang dalam hidup membuat saya pada sebuah gaya hidup baru. Gaya hidup itu bernama slow living.



Sebuah gaya hidup yang membuat hidup lebih sehat. Di mana saya menjalani hidup yang santai dan berkualitas, menikmati setiap moment dengan penuh kesadaran tanpa sibuk ‘mengejar’ ‘berambisi’ demi label kesuksesan. 


Baik sukses yang diukur dari tingginya gaji, sukses dari jabatan yang unggul dibanding yang lain, atau sukses karena sudah tidak menyandang status jomlo lagi.


Lebih tepatnya, Slow living adalah menjalani hidup sesuai dengan hati nurani. 


Dengan menerapkan gaya Slow Living, saya semakin tahu bagaimana memanfaatkan internet lebih bijak di zaman digital yang berkembang. 


Internetnya Indonesia, menuntut saya pada sebuah kondisi menikmati dan memaknai setiap detik dalam hidup dengan cara yang cerdas dan tepat.


IndiHome mendukung sekali aktivitas saya dalam menikmati gaya hidup Slow Living. 


Kenapa Saya Menerapkan Gaya Hidup Slow Living?



Bisa dibilang saya bosan hidup dengan bayang-bayang orang lain. Sejak kecil, dari keluarga banyak menuntut jika saya harus menjadi anak yang berprestasi dan unggul dalam belajar. 


Setidaknya, saya harus menjadi juara kelas. Sehingga dalam mindset saya terekam bahwa anak yang pintar adalah anak yang bisa meraih rangking satu di kelas. Di sini, tanpa sadar sebuah ambisi telah muncul. 


Saya harus rangking satu. Kalau nggak rangking satu, nanti orangtua akan marah,” begitu pikir saya di masa kecil dulu. 


Kemudian Ketika beranjak dewasa, saat saya lulus kuliah, keluarga sendiri juga sempat membandingkan dengan beberapa teman, tetangga dan bahkan dengan saudara sendiri bahwa saya harus bisa menemukan pekerjaan kantor dengan gaji tinggi. Pergi dengan memakai pakaian dinas rapi, dan sukses beli ini dan itu dari hasil kerja.


Bisa dibayangkan, bagaimana menjalani hidup dengan bayang-bayang orang lain? Dibanding-bandingkan dengan orang lain?


Tentu saja membuat psikis saya tidak sehat, sementara saya adalah tipikal yang sulit untuk mengungkapkan sesuatu. Jadi apa yang saya rasakan hanya bisa dipendam tanpa bisa dikatakan pada siapapun.


Nah, karena saking terbiasanya dituntut ini dan itu, saya merasa hidup saya tidak tenang. Apa yang saya lakukan penuh ambisi yang mau nggak mau harus mengejar ketertinggalan sehingga membuat saya tidak seperti manusia pada umumnya yang menikmati hidup secara alami.



Hingga akhirnya suatu hari saya berada di titik terendah di mana saya telah kehilangan seseorang, yang juga membuat saya kehilangan harapan. Saya pun mengalami depresi. Hidup saya hampa meskipun di sekeliling saya banyak orang berlalulalang menjalankan aktivitas.


Di sinilah saya tersadar bahwa saya harus segera mengubah gaya hidup supaya ritme stres tidak terlalu mendominasi.


Saya harus waras dan mencari tahu bagaimana sih kehidupan yang saya inginkan? 


Kehidupan yang benar-benar membuat jiwa saya lebih hidup karena keinginan sendiri, sekaligus sesuai dengan hati nurani. Hidup Bahagia dengan kedamaian batin. Bisakah?


Gaya Hidup Slow Living vs Mental health, Apakah Berkaitan? 


Bilang sama dirimu, berhenti menjadi bintang untuk orang lain sementara dalam diri kesepian sepanjang malam. Cobalah untuk memikirkan diri sendiri. Nggak apa-apa kok dibilang egois. Nggak apa-apa juga tidak sempurna karena kesehatan mentalmu lebih berharga. Melambatlah, asal tidak menyerah. 


Bicara soal gaya hidup Slow Living, ternyata cukup erat kaitannya dengan masalah Kesehatan mental. Kok bisa? Bisa banget!


Penyebab gangguan Kesehatan mental itu banyak. Beberapa di antaranya mengalami diskriminasi dan stigma, serta kehilangan seseorang yang sangat dekat. 


Nah, saya mengalami semua itu saat kecil hingga dewasa. Diskriminasi dari keluarga tentang pencapaian sesuatu. 


Lalu stigma negatif akan muncul apabila tuntutan dari keluarga tidak sesuai dengan keinginan mereka. Dan, yang terparah adalah kehilangan seseorang terdekat.


Maka tak heran ketika saya memahami bahwa kesehatan mental sedang terganggu, saya pun memilih menyembuhkannya dengan cara menerapkan filosofi seni hidup melambat atau slow living. Fokus pada diri sendiri, abaikan komentar negatif orang lain. 


Sebagaimana yang dikatakan oleh Inne Moesianto, seorang psikolog yang mencoba mengatakan bahwa Slow Living menjadi alternatif untuk mengistirahatkan pikiran sejenak dari segala macam beban hidup. 


Menurutnya, dengan teknologi yang berkembang, tren gaya hidup setiap orang cenderung kompetitif dan ambisius, seperti mengejar prestasi, karir dan juga materi.


Padahal semua itu bukanlah keharusan. Bukankah wajar jika kehidupan mengalami ketidaksempurnaan?


Oleh karena itu, bagi penderita mental health seperti saya memang harus memahami konsep Slow living yang tujuannya adalah menemukan nilai-nilai hidup dan menemukan titik bersyukur atas pencapaian yang didapatkan selama ini. 


Slow living membantu para mental disorder untuk hidup sesuai keinginan tanpa perlu memikirkan pendapat orang lain.


Lantas, apa Langkah awal saya untuk menerapkan gaya hidup Slow living ini?


Hidup Saya Berantakan, Penyelamatnya adalah Kesadaran





Langkah awal yang perlu saya lakukan sebelum menjalani gaya hidup Slow Living adalah, Sadar penuh bahwa saya mengalami gangguan mental. Beruntungnya saya dalam kondisi seperti ini, dukungan besar dari Internetnya Indonesia banyak membantu saya menuju jalan penyembuhan mental.

Dengan banyak membaca referensi di artikel bertema psikologi, nontonin YouTube, mendengarkan tausiyah islami di reels Instagram, membaca caption mental health di Instagram maupun Tiktok sangat membantu saya untuk memupuk kesadaran. 

Dengan menerapkan gaya hidup slow living, Anda dapat meningkatkan produktivitas. Hidup perlahan bukan berarti tidak produktif, tapi fokus pada kegiatan pribadi.

Oke saya memang sedang sakit. Artinya, jika saya ingin hidup lebih baik, maka saya harus menghapus bayang-bayang orang lain. 

Saya nggak memperdulikan pendapat atau komentar dari orang lain yang lebih banyak memberikan energi negatif. 

Sayangnya, sembuh dari masalah Kesehatan mental tidak semudah yang dibayangkan. BERANI MENGAKUI DIRI TIDAK SEHAT MENTAL SAJA TIDAKLAH CUKUP. 


Ada hal lain yang harus dikulik lebih dalam tentang pemahaman pada diri sendiri. Istilah kerennya disebut self care dimana saya mencoba mendeteksi perubahan suasana hati setiap hari guna untuk mendapatkan kualitas mental yang baik. Gimana caranya?

Pahami MOOD demi Perubahan Hati Menuju Kualitas Mental yang GOOD


Pernah terpikir nggak, kenapa Indonesia dikatakan sebagai negara darurat Kesehatan mental?


Sumber foto:katadata.com

Menurut Survei Global Health Data Exchange tahun 2017, terdapat 27,3 juta orang mengidap gangguan Kesehatan jiwa. Bahkan Indonesia menempati rangking tertinggi di Asia Tenggara yang masyarakatnya mengidap gangguan Kesehatan mental.


Tahukah alasannya kenapa?


Hal ini karena kurangnya kesadaran dari maasyarakat Indonesia terhadap Kesehatan mental. Sebab isu Kesehatan mental masih dianggap tabu. 


Bagi mereka, seseorang yang mengalami gangguan Kesehatan mental sering dikaitkan dengan sakit gila. Mereka tidak patut dijadikan teman. Padahal, gangguan mental health dan sakit jiwa memiliki perbedaan.


Nah, karena stigma negatif di negara kita, hendaknya untuk proses penyembuhan mental health ini adalah dengan berani mengakui jika memang mengalami mental disorder. 


Selanjutnya, setelah berani mengakui, langkah kedua menuju gaya hidup Slow Living, psikolog saya menyarankan untuk lebih memahami diri sendiri dan mencintai diri sendiri.


Ilustrasi dari data pdskji.org bahwa Masyarakat Indonesia banyak mengalami depresi dan gangguan cemas


Kalimat yang selalu melekat dari sang psikolog kepada saya adalah “Jangan menunggu orang lain memahami dirimu sedang tidak baik-baik saja. Tetapi kenalilah dirimu lebih dekat apa pemicunya, lalu bilang pada dirimu bahwa kamu tak sendiri. Kamu akan selalu mencintai dirimu dan berproses untuk sembuh."


Ada 3 hal yang saya lakukan untuk lebih memahami suasana hati demi menuju kualitas mental yang baik, yaitu:


1. Ungkapkan Apa yang Dirasakan dengan Konsisten Menulis Journaling


Menulis journaling nampaknya sepele. Tetapi saya berhasil menggunakan metode ini untuk mendeteksi suasana hati yang tidak baik di awal. 


Saya menulis journaling rasa curhat di mana apa yang tidak bisa saya ungkapkan kepada orang lain, saya menulisnya di jurnal.


Nah, ketika saya sudah menulis jurnal secara konsisten ketika mau tidur, pikiran yang tadinya ada beban menjadi lebih ringan.


Saya menganggapnya ini metode membersihkan atau disebut katarsis


Katarsis berasal dari istilah Yunani yang dikaitkan dengan menghilangkan hal negative dalam diri, seperti melepas frustasi, stress, amarah, beban dengan cara mengekspresikannya melalui kata-kata.


2. Gunakan Musik untuk Mengenali Suasana Hati


Percaya atau tidak, jika musik bisa untuk mengenali suasana hati kita sedang tidak baik atau sebaliknya. Saya sendiri saat ingin mendeteksi apakah mood saya baik atau tidak lebih suka dengan cara mendengarkan musik.


Apabila mood saya tidak bagus, maka lagu yang saya putar pun akan cenderung mellow


Jika suasana hati saya Bahagia, maka lagu-lagu yang saya dengarkan pun memiliki vibes yang menyenangkan dan penuh semangat.


Nah, untuk urusan music streaming online yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja, saya berlangganan dengan Langit Musik yang cukup di download melalui IndiHome Apps Store di menu IndiHome TV, lho. 


Lagu dapat didengarkan tanpa iklan, tanpa jeda dan pastinya mobile friendly.


3. Deteksi Suasana Hati dengan Mood Tracker


Tak perlu merasa bingung mencari jalan sembuh gangguan mental. Teknologi sudah canggih, jadi informasi apapun bisa Anda temukan dengan mudah. 


Saya memanfaatkan sinyal kencang IndiHome untuk mendownload aplikasi mood tracker yang ada di Aplikasi Playstore. 


Tak jarang saya juga mencari situs-situs mood tracker yang ada di google. Ingat, aplikasi ini hanya sekadar membantu pengecekan mood saja. Valid dan tidaknya, kitalah yang paling tahu kebenarannya.


Make it simple!  


Sejarah Konsep Slow Living, Lambat Tak Selamanya Telat


Sebelum memutuskan untuk menjalankan sesuatu, ada baiknya kita memahami lebih detail sebuah konsep maupun sejarahnya. Dengan demikian informasi yang kita dapatkan tidak setengah-setengah sehingga saat eksekusi pun lebih semangat karena pondasi dasarnya sudah dipahami dengan sangat jelas. 


Konsep slow living ini pertama kali dibuat oleh Carlo Petrini pada tahun 1986. 


Mulanya, disebut Slow living terinspirasi dari gaya hidup Slow food Movement untuk melawan Gerakan fast food. Yang tujuannya adalah melindungi makanan tradisional dan budaya gastronomi lebih sehat.


Namun dengan tersebar luasnya slow food movement, ternyata justru memicu munculnya gaya hidup baru yang diberi nama gaya hidup melambat. 


Di mana gaya hidup ini tujuannya adalah menentang konsumerisme berlebihan serta menepis pandangan bahwa orang akan Bahagia hanya dengan memiliki banyak materi atau kekayaan berlebih. Padahal statement tersebut tidaklah benar.


Konsep Slow Living mengajarkan, hidup lambat bisa bahagia. Dan bahagia tidak melulu ngomongin soal materi. Sebab pencapaian Kebahagiaan hidup itu terlihat apabila kita bisa mengukur kebahagiaan versi sendiri. 


Selain itu, Slow Living juga berfokus pada hal-hal kecil yang sering terlewatkan, lalu menikmati kesederhanaan penuh makna. Kenapa demikian? Karena hidup bukanlah perlombaan.


Diperkuat oleh pendapat Carl Honore, penulis in Praise of Slowness, yang merupakan manifesto dari Gerakan lambat pun menjelaskan tentang gaya hidup slow living yang dimaksud adalah Menikmati segalanya yang dikerjakan dengan sebaik mungkin meski lambat, bukan secepat mungkin tapi ujungnya tidak ada nilai kuantitasnya.


Memetik Pesan Gaya Hidup Slow Living dari Dongeng Si Kancil dan Kura-Kura 



Pasti Anda tidak asing lagi dengan dongeng si Kancil dan Kura-kura bukan? 

Kisah perlombaan lari dari kedua hewan tersebut cukup fenomenal di masanya karena cerita rakyat tersebut pasti sering didongengkan kakek dan nenek atau ibu dan ayah, kan? 

Nah, kira-kira apa pesan yang bisa diambil dari dongeng si Kancil dan Kura-kura tersebut jika dihubungkan dengan konsep hidup Slow Living? 

Layaknya kura-kura yang telah memenangkan lomba lari karena rasa optimisnya. 

Sekalipun dia terkenal hewan yang lamban, dia tidak menyerah menerima tantangan si Kancil. Kura-kura percaya apapun yang dilakukan secara konsisten, pasti kesuksesan pun dapat diraih. 

Sama halnya dengan gaya hidup Slow Living, di mana Anda tidak perlu khawatir jika konsep ini terdengar lamban, lalu Anda berpikir akan tertinggal dengan yang lainnya. 

Saya yakinkan, bahwa slow living tidaklah demikian. Justru, gaya hidup ini mengajak kita untuk hidup seimbang dan lebih produktif. 

Tidak perlu multitasking untuk mencapai kesuksesan, cukup lakukan tugas dengan fokus, lalu menyeimbangkan kebutuhan pribadi dan bukan pribadi. Dijamin pencapaian yang ingin Anda raih akan berakhir pada kebahagiaan yang mendamaikan. 

Oh ya, mencari dongeng-dongeng seperti ini juga bisa diakses via YouTube ya. Jangan lupa jaringan tanpa batasnya didukung oleh IndiHome. 

Rumus Memulai Gaya Hidup Slow Living


Rasanya aktivitas harian yang padat nggak hanya bikin capai fisik, tetapi juga mental.

Tak jarang, kesibukan dengan mengejar waktu bisa mengorbankan kesehatan mental, waktu bersama keluarga, atau bahkan dekat dengan Tuhan pun tak ada. 

Bener nggak sih? 

Jika demikian, simak rumus dari saya jika Anda ingin memulai gaya hidup Slow Living. Antara lain:


1. Memahami Prioritas 




Untuk memahami Prioritas, saran saya Anda harus memiliki catatan to do list harian. Usahakan mencatat mana pekerjaan yang harus diselesaikan segera, mana yang bisa ditunda. Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan aplikasi to do list yang bisa di download di aplikasi playstore. 

2. Berani Menolak Sesuatu yang Nggak sesuai dengan Prioritas 



Setelah memahami aktivitas yang menjadi prioritas, Anda harus berani menolak ajakan atau tawaran yang bukan menjadi prioritas Anda. 

Mungkin terkesan egois, tetapi cara ini adalah cara yang terbaik untuk menuju kualitas hidup lebih baik. Perlahan-lahan lakukan cara ini. Semangat!

3. Amati dan Nikmati Hal-hal Kecil di Sekeliling Kita


Pekerjaan memang tidak akan habis. Lantas kenapa kita harus mengerjakannya dengan terburu-buru? 

Jika Anda sudah terbiasa dengan beraktivitas cepat, mari ubah aktivitas tersebut menjadi sebuah ritual dengan menikmati proses yang ada

Amati hal-hal kecil yang biasanya terlewatkan, seperti suara gemericik air saat mandi, suara mengetuk pisau saat mengiris bumbu dapur, atau menikmati rasa nasi yang ternyata ada manis-manisnya. 

Nah, istilah ini disebut mindfullness atau bisa diartikan tentang kesadaran penuh untuk lebih fokus pada situasi saat ini dan menerimanya tanpa harus menghakimi. 

4. Pergi Berjalan-jalan Menikmati Alam 


Seberapa sering Anda melewatkan matahari terbit karena terlalu sibuk mengerjakan pekerjaan di dalam ruangan?

Atau mungkin Anda sudah lupa seperti apa bau petrichor setelah datangnya hujan?

Nah, gaya hidup Slow living menganjurkan kita untuk pergi keluar ruangan setiap harinya. 

Dengan berjalan-jalan menikmati alam, akan sangat membantu menyadari akan ciptaan Tuhan yang luar biasa. Dunia luar pun bisa mengajarkan makna bersyukur lebih dalam.

5. Dedikasikan Waktu tanpa Gadget

Pengguna ponsel pintar ditaksir mencapai 6,4 miliar atau 79 persen dari total koneksi secara global (Sumber artikel: tekno.kompas.com)


Hidup tanpa gadget di dunia serba digital nampaknya mustahil. Sebab gadget memiliki banyak peran positif pada kehidupan berkarir secara online. 


Namun alangkah baiknya, Anda menentukan batas penggunaan gadget setiap harinya. Semata-mata untuk menikmati hidup Slow Living di mana gadget bisa dimanfaatkan untuk waktu tertentu saja. 


6. Hindari Konsumsi Fast Food Terlalu Sering


Slow living juga meminta kita untuk mulai menghindari konsumsi fast food berlebihan. 

Kaleigh McMordie, seorang ahli gizi di Lubbock Texas, menyatakan ada bukti bahwa konsumsi makanan dapat mempengaruhi suasana hati, termasuk soal depresi dan kecemasan. (Sumber: liputan6.com)

Tahu nggak sih, hubungan makanan dan kesehatan cukup erat. Dengan makanan sehat, tubuh pun akan sehat karena sel-sel tubuh diperbaiki dengan makanan. Apabila sel bisa bekerja dengan baik, maka tubuh pun menjadi lebih sehat. 


Bagaimana, mudah bukan menjalani Slow Living? 

Ingat, melakukan perubahan bukan hal mudah. Dulu, saya juga mengalami kendala. Tapi setidaknya dengan memulai hidup slow Living, saya bisa pastikan kualitas hidup akan lebih baik. 

Peran IndiHome Mendukung Gaya Hidup Slow Living


Dari awal cerita yang saya sajikan tentang slow living, sejatinya tak jauh-jauh dari peran internet. 

Manfaat Internet sangat penting untuk mencapai konsep Slow Living yang sukses serta menuju kualitas hidup yang lebih baik. Bagaimana tidak, coba perhatikan,

Browsing soal informasi Slow Living? Saya akses YouTube, jurnal, dan media sosial lainnya. 

Ingin menyehatkan mental demi gaya hidup Slow Living? saya akses streaming di youTube dan aplikasi online tanpa batas waktu. 

Ingin nonton film sebagai cara untuk me time? Saya berlangganan Netflix atau Disney Hotsar 

Menikmati waktu bersama anak dengan main Game? Saya juga memakai internet agar permainan game nggak ngelag. 

Saya bekerja sebagai blogger, juga berbisnis jasa tulis pun sangat butuh jaringan internet  yang kencang. 

Makanya, IndiHome menjadi solusi buat orang seperti saya yang memaksimalkan gadget untuk urusan yang bijak ini. 


Oleh karena itu, saya pun nggak tanggung-tanggung untuk memilih paket IndiHome 100 Mbps supaya kecepatannya tetap stabil. Anti lemot-lemot club pokoknya. 



Pada paket IndiHome yang saya sebutkan di atas, bukan hanya untung pada aksesnya yang cepat. Tetapi juga mendukung beberapa aktivitas, seperti : 

  • Bebas nelpon 10 menit
  • Netflix (Basic)
  • Disney+ Hotstar
  • Paket TV Entry
  • Bebas Akses UseeTV GO

Nah, karena punya anak kecil yang demen ngegame Free Fire juga, yang kata mereka pengen ikutan menjadi atlet eSport yang diselenggarakan IndiHome juga tahun ini. Anda bisa cek infonya di Lead Academy ya. 

Berikut beberapa paket yang khusus untuk gamers. Yaitu: 


  • 20 mbps: cocok untuk gamer dengan pengguna internet hanya beberapa orang saja. harga berlangganan cukup terjangkau.
  • 50 mbps: sesuai jika ada beberapa pengguna dalam satu rumah. permainan tetap berjalan lancar. 
  • 100 mbps: cocok untuk yang ingin mendapatkan akses internet terbaik dan penggunaan bebas tanpa khawatir hambatan meski banyak orang menggunakan secara bersamaan.

Sementara, Ibu juga lebih bahagia banget berkat jaringan IndiHome ini karena  berselancar di Tiktok lancar jaya tanpa kendala.  

Lantas mengapa saya memilih IndiHome sebagai provider internet di rumah bersama keluarga?

Data dari Kominfo penggunaan Internet tiap wilayah rata-rata meningkat. Ini sebagai bukti dari wilayah-wilayah tersebut pastinya memanfaatkan IndoHome untuk persoalan akses internet cepat dan tanpa batas. 


Kenapa Memilih IndiHome sebagai Provider Terpercaya di Rumah? 


Bagi anda yang belum pernah sama sekali menggunakan layanan paket internet IndiHome, pasti penasaran kan kira-kira apa yang membuat IndiHome dipercaya sebagai provider Internet di rumah yang recommended?

Nah, saya akan menjelaskan kelebihan IndiHome yang bakal bikin Anda jatuh cinta dan nggak bisa move on lagi. 

1. Jangkauan yang luas hingga ke pelosok


PT. Telkom Indonesia menargetkan ada 60 di seluruh Indonesia yang akan merasakan jaringan kencang dari IndiHome. Baik kota besar maupun kota kecil di area pulau Jawa maupun luar Jawa, yang salah satu di antaranya adalah Indonesia Timur.  

Maka tak heran jika IndiHome meluncurkan jaringan fiber optic, yakni Indihome DTH (Direct to Home) dan Indihome Sky guna memenuhi kebutuhan berinternet cepat tanpa kendala di daerah pelosok. 

Tak pandang apakah mereka tinggal di area pedesaan dan tempat terpencil sekalipun, dengan jaringan fiber optik bisa mentransmisikan data dalam radius yang jauh dengan kecepatan optimal tanpa membutuhkan penguat sinyal. 

2. Pembayaran yang cukup mudah

Praktis. 

Satu kata yang bikin saya kagum dengan IndiHome. Sebab, proses pembayarannya nggak repot. 

Anda bisa membayar tagihan Indihome melalui ATM, Internet Banking, Mobile Banking, bahkan melalui minimarket seperti Alfamart dan Indomaret.


3. Akses internet yang cepat dan stabil


IndiHome telah didukung internet Fiber, sebuah teknologi penghantar data tercanggih yang digunakan dalam layanan Fixed broadband. 

Teknologi tersebut juga sangat mendukung kecepatan internet yang tinggi sekaligus kualitasnya lebih stabil sekalipun digunakan akses secara bersamaan. 

Yang pasti urusan kecepatan ini cocok banget untuk Anda yang hobi main game online atau menjadi streamer game.


4. Pelayanan Customer Service yang Baik


Kapanpun internet mengalami masalah, customer service bakal sigap melayani dan memberi masukan. Teknisi juga bakal membantu Anda jika saran tersebut tidak berhasil.

Nah, jika Anda mengalami gangguan, berikut kontak yang bisa dihubungi. 

  • Call center dengan nomor 147
  • Pesan langsung atau direct message (DM) media sosial IndiHome Care
  • Melalui aplikasi myIndiHome
  • Mengunjungi Plasa IndiHome terdekat

Program IndiHome Terbaru Tahun 2022 yang Bikin Nyaman Pelanggannya


IndiHome atau Digital HOME adalah
salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) berupa paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi interaktif (UseeTV Cable, IPTV). 

Nah, salah satu program terbarunya adalah Sobat IndiHome. 


Apa itu sobat IndiHome? 

Program sobat IndiHome adalah program untuk menghasilkan tambahan dengan cara mengajak teman, saudara dan kerabat untuk join berlangganan layanan cepat IndiHome. 

Program ini terdiri beberapa kategori yang bisa diikuti, untuk individu yaitu kategori Sales, Racing Broadband, dan Revenue, serta tersedia juga untuk kategori Sales Komunitas dan Konten Komunitas.

Tertarik? 

Yuk, gabung sekarang dan raih hadiah jutaan rupiah di program kali ini, ya! 

Nah, untuk info selengkapnya terkait IndiHome, Anda bisa mengaksesnya di IndiHome.co.id



Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9