Makanan berkuah satu ini bisa ditemui di hampir semua wilayah Indonesia. Namun masing-masing mempunyai ciri khas.
Begitu mendengar namanya, pikiran pasti tertuju pada rasa gurih yang menggugah selera. Menikmati seporsi soto betawi, rasanya pengen nambah lagi.
Jika di daerah lain seperti Solo, Kudus dan Lamongan, begitu menyebut nama soto pasti terbayang semangkok sajian lezat dengan kuah benih yang sangat segar.
Apalagi ketika menikmatinya menambahkan sedikit perasan jeruk nipis. Namun soto satu ini sangat berbeda.
Ciri khas soto Betawi yang Menggoyang Lidah
Menikmati kuah segar soto ayam dengan suwiran daging, menambahkan bihun rebus, irisan kol dan toge, serta daun seledri bisa membuat tubuh segera terasa segar setelah beraktivitas.
Kita mengenal berbagai varian makanan satu ini mulai dari soto Lamongan, Kudus, Solo, Tegal, Cirebon, medan dan yang tidak kalah terkenal adalah yang berasal dari Betawi.
Lantas apa yang membedakan soto Betawi dengan soto jenis lainnya?
Ini yang unik. Sajian satu ini mematahkan ciri soto sebagai makanan dengan kuah bening karena justru semangkok menu tersebut berkuah keruh yang khas.
Soal rasa, terkenal gurih dan crunchy. Simak beda soto dari Betawi dengan lainnya yuk!
1. Jauh dari Kesan Bening
Yes. Benar sekali. Soto dari Betawi sangat jauh dari kesan bening. Kuahnya sedikit kental dengan warna putih.
Sekilas memandangnya, kita sudah tahu bahwa itu salah satu varian soto. Bukan gulai, kare, opor atau makanan bersantan lainnya.
Kuah yang sedikit keruh ini justru menjadikannya berbeda dan membuat pecinta kuliner selalu kangen ingin menikmatinya.
Bagi yang baru pertama menyantapnya, jangan kaget ya karena memang benar-benar beda dengan soto lainnya.
2. Kuah Bercampur Susu
Susu biasanya untuk minuman atau bahan pembuat cake. Bagaimana jika dicampurkan dalam makanan berkuah?
Nah ini yang akan kamu temukan pada soto khas tanah Betawi ini.
Untuk membuat semangkuk makanan yang lezat, membutuhkan susu segar sebagai campuran dalam kuah. Soal rasa, ada kesan gurih yang membuat ketagihan dan ingin nambah lagi.
3. Minyak Samin untuk Menumis Bumbu
Tidak sedikit makanan Indonesia yang menggunakan bumbu dari luar. Salah satunya sajian Betawi ini, menggunakan minyak samin untuk penguat rasa dan aroma.
Minyak ini fungsinya untuk menumis bumbu halus sebagai pengganti margarin atau mentega.
Akulturasi dengan budaya Timur Tengah ini melahirkan sajian yang lebih beraroma dan cita rasa berbeda.
Minyak samin membuat kuliner ini meski banyak warung yang menyediakan namun semua selalu ramai pembeli.
4. Berisi Daging dan Jeroan Khas
Jika soto lain berisi daging ayam atau sapi rebus kemudian dipotong kecil dan tambahan lainnya, tidak demikian untuk kuliner satu ini. Proses pengolahan isinya cukup panjang.
Daging dan jeroan direbus sampai lunak, kemudian dipotong kecil selanjutnya digoreng.
Dalam proses penggorengan tidak sampai kering sempurna. Hanya agar bagian luar terasa renyah. Jadi ketika kamu menggigitnya terasa “kres” di mulut.
5. Penuh dengan Topping
Lazimnya soto meski dengan aneka isi namun tidak membuatnya penuh. Berbeda dengan yang satu ini.
Ciri khas lain soto dari Betawi adalah penuh dengan isi berupa daging atau jeroan rebus yang kemudian digoreng dan diiring tipis.
Tambahan lainnya potongan tomat segar, emping, irisan daun bawang, dan bawang goreng.
Menikmati soto Betawi sebagai menu sarapan, makan siang atau malam sangat cocok. isinya yang penuh membuat perut terasa kenyang dan siap beraktivitas lain.
Apalagi topping yang bermacam-macam, menjadikan sajian ini sangat cocok untuk hidangan bagi seluruh anggota keluarga.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar