The World of the Married, Sebuah drama korea yang sempat viral di tahun 2020 lalu. bercerita tentang seorang dokter bernama Ji Sun Woo yang diperankan oleh Kim Hee Ae. Kehidupannya sangat sempurna karena mendapatkan suami tampan, Lee Tae Oh yang diperankan oleh Park Hae Joon. Seorang Sutradara hebat yang namanya tak kalah pamor di kalangan film.
Nyaris melihat alur cerita film ini, di awal tidak menemukan kekurangan karena keduanya hidup bahagia layaknya pernikahan impian banyak orang. Setelah menikah pun mereka dikaruniai anak Lee Jon Yun.
Namun semuanya berubah ketika pernikahan mereka dirusak dengan hadirnya orang ketiga. Ternyata Lee Tae Oh diam-diam berselingkuh dengan wanita muda satu profesi dengannya. Hubungan suami istri mulai memanas hingga akhirnya berujung pada perceraian.
Saat menonton drama korea ini, saya tidak terlalu menyoroti atau ikutan panas dengan tema yang diusung, yakni tentang perselingkuhan.
Karena sejak awal drakor ini muncul, saya sudah bisa menebak bahwa tak sedikit penontonnya akan ikut gemes dan panas dengan alur cerita yang disajikan.
Ya, secara film ini diperuntukkan khusus orang dewasa, juga relate dengan kehidupan pernikahan di dunia nyata. Jadi tak heran jika filmnya menjadi idola emak-emak, bukan?
Akan tetapi ada beberapa pesan moral yang bisa saya ambil, yaitu tentang perempuan mandiri finansial setelah bercerai. Yes, ini penting banget!
Kenapa Perempuan Harus Mandiri Finansial Setelah Bercerai?
Beberapa orang berpikir, perpisahan suami istri tidak akan memengaruhi kondisi financial seseorang, terlebih jika dalam pernikahan mereka telah dikaruniai anak yang menjadi tanggungjawab berdua.
Sayangnya, kenyataannya tidak demikian. Berdasarkan beberapa survey, juga dari cerita teman dekat, single mom terpuruk karena kondisi financialnya berada di titik terendah. Bagaimana bisa?
Kebanyakan perempuan saat menikah memutuskan untuk meninggalkan karir dan fokus mengurus keluarga. Karena pengabdian kepada suami adalah hal yang paling utama.
Perempuan yang bermain dengan perasaan, mereka lebih banyak memikirkan bagaimana kehidupan mereka di masa depan bersama keluarga. Hingga lupa untuk mempersiapkan managemen risiko dari pernikahan itu sendiri, seperti contoh, ketika nanti suami sudah tidak lagi bersama saya, bagaimana saya bisa bertahan hidup?
Pertanyaannya receh, tetapi bermakna untuk sebuah kehidupan di masa depan.
Seperti halnya Sun Woo, siapa yang menyangka suaminya yang sempurna bak dewa itu akan menghianatinya?
Untungnya, Sun Woo adalah seorang dokter. Pekerjaan ini mampu membuatnya bertahan sekaligus menjadi wanita mandiri finansial selepas bercerai. Mungkin hidupnya memang berubah karena hilangnya pasangan dalam hidupnya, tetapi dia tetap bisa berdiri tangguh karena secara finansial, dia mampu membiayai kebutuhannya sendiri tanpa meminta lagi pada sang mantan.
Lantas bagaimana dengan para wanita di kehidupan nyata? Apakah seperti Sun Woo semuanya?
Jawabannya adalah tidak. Nyatanya saya banyak menemui berbagai keluhan dan tangisan yang dialami wanita selepas bercerai. Hidup mereka hancur karena tidak adanya dana darurat atau dana pribadi yang disimpan sendiri. Rata-rata banyak yang mengandalkan penghasilan suaminya saat pernikahan belum kolabs. Sementara untuk dirinya sendiri, wanita-wanita ini sama sekali tidak mempersiapkan.
Nah, di sini saya menekankan bahwa perempuan mandiri finansial itu penting sekalipun sudah menikah.
Karena sebagai manusia, kita hanya bisa berencana. Sementara penentunya adalah Tuhan.
Jadi tidak ada salahnya, baik dalam keadaan memiliki suami maupun tidak, perempuan berpenghasilan sendiri itu sudah menjadi keharusan.
Tidak ada yang salah juga kok jika ingin kelola keuangan pasangan. Bahkan jika sudah menikah, perempuan adalah bendahara keluarga.
Akan tetapi yang sedikit keliru adalah uang suami, ya uang istri. Padahal jika dikaji dari ilmu keuangan, uang istri maupun suami harus ada batasan. Setidaknya ada perjanjian pisah harta jika antara suami dan istri sama-sama berpenghasilan. Terlebih jika pernikahan sudah berjalan lama, tentu ada aset dan lainnya yang telah dikelola bersama kan?
Pentingnya Perempuan Paham Kelola Keuangan
Perempuan seringkali diibaratkan sebagai menteri keuangan di rumah tangga. Sehingga segala pemasukan dan pengeluaran keluarga harus mendapatkan izin dari seorang istri dan juga ibu.
Namun sayangnya, kalimat pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2016, tingkat literasi keuangan pada perempuan hanya sebesar 25 persen, sementara laki-laki memiliki tingkat keuangan yang lebih tinggi yakni 33 persen.
Untuk itulah, perempuan masa kini harus mendapatkan edukasi literasi keuangan. Karena konon, mandirinya perempuan tercermin dari bagaimana dia bisa kelola keuangan dengan baik.
Jika perempuan sudah paham konsep kelola keuangan dengan baik, entah itu dari penghasilan sedikit atau besar. Yang pasti dengan melek finansial, perempuan akan siap dengan kondisi terburuk apapun yang nantinya akan terjadi dalam dirinya di masa depan.
Investasi, Cara Aman Menyelamatkan Keuangan Keluarga
Tak dimungkiri cara cerdas kelola keuangan keluarga adalah dengan berinvestasi.Investasi merupakan sebuah kegiatan menanam modal dalam jangka waktu cukup lama dengan harapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan.
Dengan berinvestasi kita bisa menyiapkan dana pendidikan yang mengalami inflasi dari tahun ke tahun tanpa panik. Meski kita juga tidak lepas dari menabung, tetapi jauh berbeda hasilnya.
Tabungan di bank hanya untuk simpanan uang jangka pendek. Sedangkan investasi adalah membuat dana yang kita simpan mengalami kenaikan. Meski nantinya juga ada untung dan ruginya.
Namun jika dikaji kembali, manfaat dari berinvestasi pun sangat berdampak bagi kelangsungan hidup di masa depan. Hanya saja soal investasi ini juga masih menuai keraguan beberapa orang. Ada beberapa penyebabnya. Apa saja?
Penyebab Takut dan Malas berinvestasi
Berinvestasi memberi peluang keuntungan yang lebih besar secara finansial, namun juga ada risiko.
Untuk meminimalkan dengan cara mengambil beberapa fitur berbeda seperti reksadana, deposito, obligasi dan saham. Sampai sekarang masih banyak yang malas dan takut berinvestasi dengan alasan:
- Tidak tahu cara memilih produk investasi yang tepat
- Kekhawatiran jika membutuhkan uang sebelum investasi jatuh tempo atau dapat dicairkan.
- Repot untuk memonitor pergerakan investasi
- Belum tahu cara memastikan risiko
- Kurang paham bagaimana melakukan monitoring pergerakan investasi
- Pajak penghasilan dari investasi
Sebelum memutuskan untuk mengambil jenis investasi, sebaiknya pelajari dan pahami perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat meminimalkan risiko dan membuat semakin yakin untuk berinvestasi.
Mulai investasi sekarang!
Dalam mengatur dan merencanakan keuangan keluarga, tidak ada kata terlambat. Terlebih untuk para perempuan yang seringkali menjadi korban finansial.
Nah, jika belum berinvestasi, maka saatnya sekarang untuk memulai. Buat perencanaan dan hitung dengan seksama kebutuhan keuangan mendatang. Sisihkan sebagian penghasilan untuk mengejar ketinggalan dalam berinvestasi.
Pilih jenis investasi sesuai keinginan, namun untuk meningkatkan potensi keuntungan bisa dengan mengambil beberapa fitur berbeda. Selain itu, memilih lembaga investasi yang terpercaya tidak kalah penting.
Jangan sampai tergiur dengan janji keuntungan besar dari institusi yang tidak bertanggung jawab. Beberapa poin yang harus diperhatikan ketika memilih pengelola investasi adalah:
- Lembaga yang sudah berpengalaman dan terbukti bisa menjadi pilihan terbaik
- Berbadan hukum
- Transparan, artinya penyampaian semua informasi secara terbuka
- Di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK
InvestasiKU, Aplikasi Investasi Terpercaya
Sumber gambar : Tim komunitas ISB |
InvestasiKu merupakan layanan aplikasi finansial berbasis digital yang siap membantu untuk mencapai tujuan keuangan masa mendatang. Produk unggulannya adalah Saham, Reksadana, Obligasi dan Rencana.
Misi dari aplikasi yang diluncurkan oleh PT Mega Capital Sekuritas ini membantu pengguna untuk meraih masa depan finansial yang lebih baik.
Platform investasi ini dapat diunduh di Google Play Store dan App Store. Berinvestasi melalui investasiKu aman karena di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Dengan slogan “For Better Future”, InvestasiKu juga menyediakan fitur lain yang sangat berguna seperti Eduvest.
Eduvest merupakan layanan investasi dari media sosial secara interaktif. InvestasiKu juga menyediakan fitur Trading Ideas, informasi seputar saham yang tersaji setiap jam 8.30 WIB pada aplikasi.
Bukan hanya pilihan investasi yang aman dan terpercaya, pengguna aplikasi InvestasiKu juga bisa mendapatkan beberapa benefit. Antara lain:
- Keanggotaan di “Single key to unlock CT-Corp ecosystem"
- Bisa mendapatkan dan menggunakan kembali point dari transaksi untuk semua unit bisnis di bawah CT-Corp.
- Tersedia banyak kupon potongan belanja yang membuat semakin hemat
Cara Berinvestasi di InvestasiKu
- Ada Aplikasi User Friendly yang Memudahkan Pemula
- Registrasi di Aplikasi yang mudah
- Transaksi Cepat
- Banyak info soal Investasi di akun media sosial InvestasiKu
- Klik Registrasi di Aplikasi InvestasiKu. Anda akan diarahkan ke halaman DAFTAR SEKARANG
- Jika sudah, Anda akan diminta untuk mengisi data yang dibutuhkan.
- Apabila tampilan sudah seperti di atas, maka Anda sudah memiliki akun InvestasiKu.
- Selanjutnya, KLIK PORTOFOLIO untuk melengkapi beberapa data dan membuat RDN dengan cara melakukan proses E-KYC (Electronic Know Your Customer) agar memperoleh KODE REFERAL. Cek stepnya di bawah ini:
1. Deposito
2. Obligasi
3. Saham
4. Reksadana
Tertarik Berinvestasi? Yuk, di InvestasiKU. Tapi Baca Ini Dulu, ya!
Sekalipun Investasi bisa dipelajari dan ada level pemulanya. Tapi Anda juga harus tahu, apa saja langkah yang harus Anda lakukan sebelum memutuskan berinvestasi.
Nah, agar tidak terjebak dengan investasi bodong seperti beberapa kasus yang sudah bertebaran di media, saya ada beberapa tips nih.
1. Pilih Platform Investasi Yang Tepat, seperti InvestasiKu yang sudah diawasi oleh OJK
2. Tanamkan Mindset Yang Benar soal Investasi
3. Jangan Mengabaikan Inflasi
4. Membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau biasa disebut diversifikasi
5. Pilihlah Investasi yang tepat sesuai dengan kemampuan finansial Anda
6. Mulai dengan investasi yang kecil dulu, agar ruginya nggak terlalu
7. Jangan terlalu takut berlebihan
Nah, jika 7 tips di atas sudah Anda lakukan, saatnya Anda mulai kepo dengan InvestasiKu.
Dengan aplikasi InvestasiKu, berinvestasi menjadi sangat mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Manfaat dan benefitnya pun cukup banyak. InvestasiKu dapat menjadi solusi keuangan masa mendatang bagi semua keluarga di Indonesia.
Klik di bawah ini untuk pendaftarannya, ya!
Aku juga udah mulai berinvestasi, Mbak. Bentuknya saham walaupun cuma dikit. Kalau bisa investasi di aplikasi, bakalan enak karena lebih tertib.
BalasHapusAq sudah pernah nyoba Deposito, saham dan Reksadana. Yang Obligasi itu yang belum pernah karena belum begitu paham
BalasHapusDana darurat itu memang penting ya. Kita nggak bakal tahu apa yang terjadi nanti.
BalasHapus