"Sepertinya perjuanganku telah berakhir. Dan mungkin ini terakhir kali aku ikut daftar CPNS. Udah capek gagal."
Begitulah keluh saya pada teman seperjuangan. Kebetulan teman saya yang berdomisili di Semarang ini, lolos ke tahap selanjutnya. Dan saya, gagal total. Sedih!
Bahkan Ilmuwan Hebat pun Pernah Gagal, Kamu Siapa?
Tidak Menjadi PNS, Bukan Berarti Berhenti Berkarya untuk Indonesia
"Kamu nggak usah sedih, ya. Aku lebih melihat kamu bahagia di duniamu yang sekarang. Dunia online yang ketika kamu melihatnya lebih dalam, semakin ke sini, kamu tampak semakin berkibar karirnya. Urusan ibu, nanti perlahan kasih pengertian. Aku dukung."
Dia teman yang baik meski kami belum pernah bertatap muka sejak kenal online di tahun 2017. Dia selalu support dan berbagi apa saja dengan saya. Terlebih soal pendidikan, dia tak segan berbagi ilmu.
"Nggak jadi guru PNS pun, kamu bisa berkarya kan? Kamu hajar dengan tulisan-tulisanmu yang berkualitas itu. Indonesia juga butuh penulis bertalenta sepertimu, kan? Kenapa mengerdilkan pikiran sendiri?"
Lagi dan lagi dia mengajak saya untuk lebih berpikir realistis. Berkarya bisa di mana saja.
Akhirnya, kemarin ketika saya bertemu ibu, saya menyampaikan maaf karena saya sudah bertekad untuk tidak lagi mengikuti seleksi CPNS. Sempat ibu bertanya, Kenapa nggak ikut?
Pertanyaan yang sulit saya jawab. Tetapi mau nggak mau harus saya jawab agar ibu tahu bahwa menjadi PNS bukan jaminan hidup saya akan bahagia. Dengan menjadi PNS pun tidak menjamin hidup saya bakal enak. Sekalipun saat ini saya masih kerja serabutan secara online, tetapi saya happy karena tidak ada yang mengikat maupun merasa terikat.
Bukankah seperti itu yang dicari dalam hidup? Menikmati apa yang dikerjakan dengan suka cita. Membebaskan diri untuk berkarya di mana saja. Jiwa pun lebih tenang tanpa merasa dikekang aturan. Duh, saya jadii curhat parah nih. Hahaha
Lagipula, tidak menjadi PNS pun saya masih bisa berkarya. Saya masih bisa melakukan hal-hal bermanfaat untuk Indonesia, kan?
Meski saya memulainya dengan langkah kecil, tetapi saya percaya apa yang saya lakukan ini akan memiliki big impact di masa depan. Setidaknya kalimat itu juga yang saya sampaikan pada ibu kemarin. Ahamdulilah, beliau paham.
Nah, kira-kira langkah kecil apa yang saya lakukan untuk Indonesia meski belum bisa jadi PNS?
1. Menjadi Pendidik yang tak hanya Mengajar, Tetapi juga Mendidik Karakter
Mungkin selama ini banyak yang salah kaprah antara makna mendidik dan mengajar adalah sama. Padahal, tidaklah demikian.
Kita mulai dengan pengertian mendidik. Menurut Jean-Jacques Rousseau dalam Closson (1999), mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
Sedangkan pengertian mengajar menurut Usman (1994:3), yaitu membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.
Nah, dari sini bisa disimpulkan ketika menjadi seorang pendidik, setidaknya harus bisa mengajar dan mendidik, bukan salah satu saja.
Sejak menjadi guru PAUD honorer selama 3 tahun ini, saya banyak mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga.
Memang sih, mengajar sudah menjadi passion. Tetapi melihat kurcaci-kurcaci kecil yang setiap pagi mencium tangan saya dengan senyum tulus, di situ saya merasa memiliki tanggungjawab untuk mendidik mereka.
Yup, tidak cukup mengajar, tetapi juga mendidik. Apa yang saya lakukan pada mereka?
Saya menerapkan fun learning di usia mereka yang cukup dini itu. Tidak melulu berkutat dengan nyanyian, kenalan angka dan huruf. Tetapi sesekali juga mendongeng.
Melalui dongeng bertokoh binatang atau tumbuhan, saya mencoba menyentuh sisi emosi mereka untuk memahami nilai sebuah karakter. Simpelnya, bagaimana seni menghargai seseorang?
Bagaimana anak usia 3 tahun mengerti jika menghargai seseorang itu penting? Atau lagi, tentang seni menolong sesama harus mereka sadari sejak dini.
Nah, saya lebih menekankan itu pada anak didik saya di PAUD. Mereka harus saya kasih bekal sederhana ini untuk dijadikan pegangan ketika mereka dewasa kelak.
Dan begitulah cara saya membangun karakter generasi penerus bangsa. Sebuah langkah kecil dengan harapan cukup besar. Tak lain agar mereka bisa tumbuh menjadi anak berkarakter, bukan sekadar pintar saja.
2. Memberdayakan Perempuan Menulis: Woman Support Woman
Sungguh, saya itu orangnya suka banyak MAU. Modal uang nggak ada, tetapi banyak rencana di kepala. Dan suka nggak sabaran untuk diwujudkan selama itu demi kebaikan.
Keras kepala ya Malica? Begitulah saya. Hehehe... Apalagi suka banget melakukan sesuatu dengan modal nekad. Pokoknya jalan gitu!
Nah, keinginan untuk merangkul kaum perempuan, sebenarnya sudah tertanam dalam hati sejak saya berstatus sebagai Single mom 5 tahun lalu. Itupun setelah saya membaca curhatan ibu-ibu single mom di grup single mom indonesia bahwasanya ditinggal suami karena bercerai ataupun wafat, mereka bingung mau kerja apa. Karena sebelumnya, semua kebutuhan rumah tangga urursan laki-laki. Ibu hanya tahu urusan dapur saja.
Hingga akhirnya, tahun 2020 saya tergerak untuk mendirikan sebuah agensi jasa tulis artikel yang diberi nama tulisinaja.com. berfokus pada jasa tulis artikel SEO untuk website, juga copywriting untuk bisnis. Dan semua penulisnya adalah perempuan.
Kenapa saya merekrut penulis perempuan?
Pertama, kordinasi tugas dengan sesama perempuan nggak bikin saya canggung. Saya juga bisa memberikan tugas menulis sesuai dengan porsi mereka yang berstatus ibu rumah tangga.
Kedua, karena perempuan butuh membuang 20.000 kata setiap hari. Maka saya pun berpikir apabila 20.000 kata tersebut dibuang pada tempat yang benar, bukankah bisa diubah menjadi cuan?
Ketiga, perempuan rawan stres. Nah, demi menjaga kewarasan, saya mengajak perempuan lebih produktif dalam hal positif.
Keempat, merekrut perempuan adalah janji saya untuk diri sendiri bahwasanya ini sebagai langkah kecil saya mencintai negara Indonesia. Di mana Indonesia melahirkan banyak perempuan kreatif, tetapi kepiawaian dari perempuan tersebut masih sangat sedikit mendapatkan apresiasi.
Dengan menjadikan perempuan sosok utama di agensi saya, sejatinya saya ingin menunjukkan pada dunia betapa perempuan ini bak berlian yang sewaktu-waktu berlian ini dijual bakal laku mahal.
Bahkan jika merujuk pada data perempuan itu kreatif dan berguna bagi bangsa, kutipan dari laporan BPS atau Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sejak 2011 menunjukkan bahwasannya perempuan telah sukses mendominasi serapan tenaga kerja di sektor Industri Kreatif.
3. Kobaran Semangat Melawan Corona dengan Melek Peluang Digital Bersama Sahabat Hosting
Kapan pandemi berakhir? Ini masih menjadi misteri. Tetapi sungguh, saya dan kalian nggak boleh berkecil hati.
Sejak pandemi datang 2 tahun lalu, itu bertepatan dengan setahun saya merintis bisnis start up dengan web developer asal Minang.
Sebagai pebisnis pemula yang terjun di dunia start up, sepertinya wajar kami merasa pesimis. Apakah bisnis yang baru kami bangun ini bakal tetap bangkit melaju ataukah berhenti di tengah jalan?
Untungnya, tim kami memiliki mindset positive. Mau berjuang di tengah keterbatasan selama pandemi. Justru, di saat kepepet muncullah banyak ide memaksimalkan peluang di tengah pandemi.
Berdasarkan data yang saya baca di website teknioa.com, Indonesia menduduki peringkat tiga dengan pertumbuhan populasi yang mengakses internet sebesar 17 persen dalam satu tahun terakhir.
Dan tahu tidak, dari 64 persen penduduk Indonesia yang sudah mengakses internet, durasi rata-rata mereka mengakses internet adalah selama 7 jam 59 menit, hampir 8 jam!
Luar biasa mencengangkan, bukan? Sebenarnya angka tersebut bisa menjadi positif, juga negatif. Akan negatif jika penggunaan internet tidak dimanfaatkan pada hal yang bermanfaat. Sebaliknya, mengakses internet bisa menjadi positif ketika dimanfaatkan pada hal-hal yang memberi dampak baik pada kehidupan.
Nah, di sinilah peran bisnis kami mengambil alih, yakni mengajak banyak orang untuk melek digital di masa pandemi. Faktanya, pandemi tidak semenakutkan yang kita kira. Selama kita mau bergerak, rezeki itu selalu ada.
Mengajak khususnya ibu-ibu untuk memanfaatkan blog dengan membeli domain dan hosting di bisnis rintisan kami merupakan sebuah bentuk langkah kecil yang saya lakukan untuk Indonesia. Lagi-lagi masih tentang pemberdayaan perempuan mandiri finansial.
4. Tergabung dalam Proyek Cagar Budaya dan Menggaungkan Budaya Indonesia Kaya pada Semua Kalangan
Sejak kapan suka dengan cagar budaya?
Sejak kapan mulai menggaungkan budaya Indonesia kaya?
Jawabannya adalah ketika saya menyadari dan mencintai negara saya yang begitu kaya budaya. Tepatnya, sejak blog traveling saya lahir di tahun 2019.
Mywordsjourney.com merupakan blog traveling saya yang dikhususkan untuk tulisan travel, heritage, kuliner, dan vintage.
Di blog tersebut, saya akan lebih banyak mengulas tentang tempat wisata populer maupun wisata bersejarah.
Hingga Allah pun memberikan jalan kecintaan saya pada Indonesia melalui tawaran proyek menulis cagar budaya.
Sebelumnya, memang saya sudah pernah kerjasama dengan Kemendikbudristek dalam menggaungkan pentingnya generasi Milenial tahu akan cagar budaya Indonesia di Jakarta. Dan menghasilkan sebuah buku berjudul "Ragam dan Pesona Cagar Budaya" lalu berlanjut ke proyek selanjutnya.
Dalam proyek-proyek cagar budaya, saya dan teman penulis berusaha menyajikan tulisan dengan bahasa yang ringan, bahkan juga menghibur.
Seperti contoh kumpulan cerpen cagar budaya ROMANSA SILAM, dimana kami mengangkat cagar budaya tak benda menjadi obyek atau latar dalam cerita fiksi. Kebetulan saya mengambil gunung Argopuro yang ternyata di sana menyimpan cagar budaya yang unik.
Selanjutnya, mengangkat cerita tentang Dieng dengan buku berjudul BAWANA WINASIS DIENG "Budaya tak terkatakan" yang didesign sangat cantik dengan tulisan yang magis setiap kalimatnya.
Dan terakhir tapi bukan kerjasama akhir, saya dan teman-teman penulis mengangkat kumpulan cerita WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) berjudul SERENADE UNTUK SEBUAH KISAH di mana fokus cerita ditujukan untuk mengangkat perayaan atau adat istiadat dari 34 provinsi di Indonesia.
Nah, kemanakah buku-buku yang saya dan teman-teman penulis ini disalurkan?
Dari info yang saya tahu di bagian tim redaksi, buku-buku yang diterbitan oleh Kemendikbudristek tidak diperjualbelikan. Tetapi buku-buku tersebut akan dibagikan ke sekolah-sekolah sebagai bahan ajar para guru.
Yes, lagi-lagi saya berbagi langkah kecil untuk negara Indonesia lewat tulisan.
5. Mengajak Banyak Orang Berkenalan dengan Aplikasi Super yang Kaya Manfaat sekaligus sebagai Penghasil Cuan
Kenapa saya memilih Aplikasi Super sebagai Penghasil Cuan dari Rumah?
Keuntungan Menjadi Super Agen di Aplikasi Super
Selain cara mendaftarnya pun mudah, ada beberapa keunggulan dari Aplikasi Super ini. Yakni adanya MITRA SUPER CENTER sebagai wadah pengembangan bisnis digital.
Masya Allah perjuangan. Luar biasa. Tetapi memang benar sih kita tidak boleh menyamakan diri kita dengan keberhasilan orang lain. Peran kita sekecil apapun tetapi itu sudah menjadi bagian dalam mencintai negeri ini.
BalasHapusSuper Bercerita yang uraiannya juga super dan detil. Semoga bisa menjadi motivasi buat yang membaca. Satu lagi, semoga menang ya...
BalasHapusDirimu keren mba. Aku takjub loh karena udah punya tim dan semoga makin sukses. Btw, aku dulu enggak pernah mau jadi guru karena sadar kalau aku pas sekolah selalu nakal sama guru. Karena takut kena karma alhasil profesi guru bukan aku banget. Tapi, qodarullah sempet diizinkan allah untuk mengajar selama 2 tahun. Dan yang diajarin ini murid SD. Tapi pas ngejalanin ngajar mereka malah rasanya maasya allah jadi ketagihan. Yang awalnya say NO banget jadi guru. Sekarang justru kepengen lagi buat ngajar dan semoga aja bisa mendidik juga nantinya kalau diizinin lagi
BalasHapusBener sih ya, soal kemampuan IRT bekerja multitasking memang selain membantu suami, juga harus dibantu jg dengan teknologi.
BalasHapusMemjadi PNS memang menjanjikan, tapi kalau memang bukan di sana rejekinya, kita masih bisa kok memjanjikan hidup kita lewat hal yang kita suka dan membawa manfaat bagi orang lain. Hehe..
BalasHapusSemangat mbak Malica.
Selalu kagum dengan semangatmu, Mbak Lica
BalasHapusLangkah kecilnya ini besar lho...salut akutu.
Bta, senang jika perempuan bisa berdaya dari rumahnya, dengan bergabung menjadi Super Agen yang praktis dan mudah gabungnya tapi besar manfaatnya
Saya tertarik banget-banget-banget dengan aplikasinya. Merasa senasib dan ingin menjadikan hobi lebih bernilai. Langsung cuss instal deh. Terima kasih ilmunya mba
BalasHapusIni bukan langkah kecil lagi mah, ini sudah langkah besar.. banyak orang disana yang rela jungkir balik mengejar gelar PNS. Tapi mbak Malica yg justru banting setir menjadi tenaga pengajar anak-anak PAUD, yang jadi turut andil membentuk karakter yang baik untuk negeri sejak dini melalui anak-anak
BalasHapusinspiratif...bikin saya yang kadang masih nyesel resign jadi kuat kembali. bahwa bekerja tidak harus di kantor, dimanapun tetap bisa berkarya dan bermanfaat
BalasHapus1xbet korean 2021【VIP】best bookmaker registration sites for
BalasHapus1xbet korean 2021,【WG98.vip】⚡,best 1xbet korean betting sites,best odds,online casino bonuses,safest casino bonus,hotel in 인카지노 the 메리트 카지노 주소 app.