Stroke merupakan penyakit tidak menular dengan angka penderita yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
Jika dulu kebanyakan penderita stroke merupakan para lansia, di zaman sekarang ini stroke juga menyerang usia produktif. Tidak hanya menyerang masyarakat di kota besar, namun merata hingga kota-kota kecil.
Stroke merupakan kondisi yang dapat mengancam hidup seseorang dan dapat menimbulkan kecacatan (disabilitas).
Apa Saja Penyebab Stroke?
Stroke terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau berkurang. Penyebab terjadinya bisa dikarenakan adanya penyumbatan atau bekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah (stroke iskemik) dan pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan terhambatnya aliran darah (stroke hemoragik).
Jadi, ketika pasokan darah menuju otak terhambat karena jalur pembuluh darah tersumbat atau pecah, maka jaringan otak akan mengalami kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi. Inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya stroke.
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang cukup sering terjadi. Stroke ini terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa pasokan darah dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan.
Penting untuk Dibaca:
Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah arteri memang mengalami penyempitan. Namun, beberapa kondisi seperti diabetes, obesitas, ginjal kronis, aterosklerosis, fibrilasi atrium, dan diseksi arteri bisa mempercepat proses penyumbatan.
Untuk kasus stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah sehingga terjadi pendarahan di otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi (darah tinggi).
Selain itu, juga terjadi karena gangguan pembekuan darah, aneurisma (kondisi yang menyebabkan sebagian pembuluh darah melemah hingga mengembang), malformasi arteri vena (pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal), dan efek samping obat, seperti antikoagulan, warfarin, dan kokain.
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stroke. Faktor utamanya adalah gaya hidup, seperti merokok, diet yang tidak sehat, komsumsi alkohol berlebih, kurang aktivitas fisik, serta makanan.
Tanda-Tanda dan Gejala Stroke
Stroke menjadi salah satu penyumbang angka kematian terbesar di Indonesia. Sebelum stroke terjadi, sebenarnya ada beberapa tanda-tanda yang bisa dijadikan alarm yang patut diwaspadai. Seperti:
- Senyum yang tidak simetris atau mencong ke satu sisi bagian.
- Mati rasa atau kelemahan yang terjadi pada wajah, tangan, dan kaki. Kondisi lebih serius bila terjadi di satu sisi tubuh.
- Kebingungan secara tiba-tiba, sulit bicara, dan sulit memahami ucapan.
- Penglihatan yang bermasalah, misal kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata, serta penglihatan menjadi kabur.
- Kesulitan berjalan.
- Kehilangan keseimbangan secara tiba-tiba.
- Mengalami sakit kepala parah atau kelelahan tanpa alasan.
Sesaat setelah seseorang mendapat serangan stroke, harus sesegera mungkin dibawa ke UGD rumah sakit. Semakin lama akan banyak sel-sel saraf yang mengalami kerusakan.
Sebaliknya, semakin cepat ditangani, maka semakin cepat sel-sel saraf mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi sehingga kerusakan yang terjadi semakin minim dan semakin mudah disembuhkan.
Transient Iscchemic Attack (TIA)
Selain stroke iskemik dan stroke hemoragik, ada satu jenis stroke lagi yang harus dikenali, yaitu TIA. Orang awam menyebutnya stroke ringan.
TIA terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat beberapa saat. Akibatnya, aliran darah berkurang atau terhenti sesaat.
Tanda-tanda TIA sama dengan stroke, berupa kelemahan, kesemutan, gangguan penglihatan, dan gangguan koordinasi. Namun, hanya terjadi sesaat dalam hitungan menit atau jam dan akan membaik dalam 24 jam. Meski demikian, kondisi ini tidak dapat disepelekan, segeralah minta pertolongan medis.
Penting untuk Dibaca:
Cegah Serangan Stroke Ulangan
Pasca terjadinya stroke, fokus utama yang biasa dilakukan adalah pemulihan fungsional. Namun, hal lain yang harus diperhatikan adalah jangan sampai terjadi stroke ulangan. Orang yang pernah menderita stroke mempunyai resiko mengalami serangan ulang stroke.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencegah serangan stroke ulangan?
- Olahraga secara teratur dapat mengurangi hingga 25% resiko stroke ulangan. Tanyakan kepada medis, baik itu dokter atau fisioterapis olahraga atau aktivitas fisik yang aman bagi penderita dengan keterbatasan fisik.
- Pola makan yang baik dapat mengendalikan faktor risiko berbagai macam penyakit, termasuk stroke ulangan. Mencegah serangan stroke ulang dengan menjaga pola makan jauh lebih baik daripada serangan stroke kembali terjadi.
- Berhenti merokok dan hindari alkohol.
- Selain obat penurun tekanan darah yang diresepkan dokter, menjaganya dengan berolahraga dan mengatur pola makan jauh lebih baik.
- Kontrol teratur sesuai anjuran dokter.
Terapi Stroke
Enam bulan pertama pasca stroke terjadi merupakan waktu emas untuk melakukan terapi. Semakin dini penderita menjalani terapi, maka perkembangan akan semakin cepat terasa.
Tujuan dari terapi stroke berperan untuk menjaga kondisi penderita dan menghindari kecacatan (disabilitas) lebih jauh.
Apa itu terapi? Terapi adalah usaha yang dilakukan agar penderita mendapatkan hasil maksimal dalam melatih kemandirian yang berkurang atau hilang pasca stroke terjadi.
Ada berbagai macam cara terapi stroke yang bisa diberikan pada penderita. Pemilihan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
Beberapa hal berikut, bisa dijadikan pertimbangan ketika memilih terapi yang tepat untuk penderita.
- Terapi Fisik
Terapi fisik berguna untuk memperkuat otot tubuh dan melatih penderita untuk bisa kembali beraktivitas.
Membantu penderita mendapatkan kembali gerakan, misal bergerak di tempat tidur, duduk, berdiri, berjalan, menggunakan fungsi tangan, mencegah kekakuan, serta perbaikan keseimbangan.
- Terapi Bicara
Akibat yang tidak bisa dihindari dari serangan stroke adalah hilang atau turunnya kemampuan berbicara, mulai dari sulit menggerakan mulut hingga tidak bisa memilih kata yang tepat atau tidak bisa menyelesaikan satu kalimat dengan sempurna. Jika gangguan bicara cukup parah, maka akan dilakukan cara agar bisa berkomunikasi dengan penderita dengan baik.
- Terapi Okupasi
Terapi okupasi merupakan rehabilitasi yang membantu penderita mendapatkan kembali, mengembangkan, dan membangun keterampilan terkait kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
Terapi ini bisa dilakukan bersama terapi bicara guna melatih kemampuan kognitif.
Kemampuan kognitif yang terganggu akibat stroke, seperti menurunnya kemampuan berpikir, penalaran, ketidakmampuan melakukan penilaian, dan masalah ingatan.
Pertanyaan selanjutnya, di mana melakukan terapi?
Di zaman sekarang ini, penderita stroke bisa melakukan terapi atau layanan fisioterapi diberbagai fasilitas kesehatan, baik di rumah sakit, klinik fisioterapi, atau mendatangkan fisioterapis secara khusus ke rumah (home care/home visit).
FYI, di Indonesia untuk menjadi seorang fisioterapis, seseorang harus menempuh pendidikan profesi selama 6 tahun. Sedangkan untuk menjadi fisioterapis ahli madya dibutuhkan pendidikan akademi selama 3 tahun.
Dan untuk melayani pasien, seorang fisioterapis harus lulus pendidikan fisioterapi dan mengikuti uji kompetensi dan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) dan mendapat surat izin praktek dari Dinas Kesehatan.
Jika melakukan fisioterapi di rumah sakit, bisa saja penderita mendapatkannya secara gratis melalui layanan BPJS. Namun, terkadang dibutuhkan kesabaran karena harus mengikuti prosedur, serta keterbatasan waktu dalam berkonsultasi dan tindakan.
Selain BPJS, penderita juga bisa memilih jalur umum. Itu artinya biaya dicover secara pribadi.
Selanjutnya klinik fisioterapi. Pada dasarnya, terapi yang dilakukan oleh klinik fisioterapi tidak berbeda jauh dengan fisioterapi di rumah sakit.
Keuntungannya, klinik fisioterapi relatif tidak terbatas waktu seperti di rumah sakit, bisa dilakukan pagi, siang, sore, bahkan malam asalkan sudah membuat janji terlebih dahulu. Penanganan juga lebih teliti dan memberi kenyamanan dalam berkonsultasi.
Nah, bagi Anda yang bertempat tinggal di Jawa Timur dan sedang terjangkit penyakit stroke. Anda bisa mencoba Jasa fisioterapis Trenggalek. Di sini Anda akan mendapatkan pelayanan bagus dengan fasilitas lengkap.
Terletak di perumahan Persada Permai Blok E/9 Pagalan, Pojok, Pagalan, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek , Jawa Timur. Anda bisa mencari informasinya di sini
Terakhir, mendatangkan fisioterapis secara khusus ke rumah (home care/home visit). Tentu saja banyak keuntungan dan kelebihan jika terapi dilakukan oleh fisioterapis yang secara khusus datang ke rumah, seperti tidak perlu antri, minim prosedur, dan tidak perlu repot pergi. Selain itu, terapi juga dilakukan secara personal. Namun, dari segi biaya tentu membutuhkan biaya ekstra.
Jika Anda membutuhkan, terapi stroke Trenggalek juga membuka layanan home care atau home visit. Anda tinggal mengatur jadwal dan menunggu kedatangan fisioterapis di rumah.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai fisioterapis ini, Anda bisa konsultasi dengan Mas Wahyu, Terapis asal Trenggalek di sini 087-7557-793-32 atau baca website wahyuphysio.com yang mengulas detail tentang Fisioterapi.
Apapun pilihan terapi stroke, sebaiknya dilakukan secara teratur, konsisten, dan sabar. Terapi stroke bukanlah sesuatu hal yang akan terlihat hasilnya dengan cepat. Selain itu, dukungan dari keluarga dan orang terdekat, serta menjaga emosional dan mental penderita juga menjadi tolak ukur keberhasilan untuk sembuh.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar