Pengertian Kerja Remote
Kerja remote atau bekerja secara remote adalah bekerja jarak jauh. Diambil dari laman Wikipedia Bahasa Indonesia.
Bayangkan saja saat kita bisa berpindah dari satu saluran televisi ke saluran televisi lainnya menggunakan remote control, tanpa harus menyentuh televisinya. Kita mengontrol televisi secara jarak jauh. Analoginya seperti itu.
Kerja remote atau kerja jarak jauh atau work from home adalah model atau perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja, dengan bantuan teknologi telekomunikasi.
Kalau diartikan secara bebas menurut saya, antara pekerja dan pemberi kerja tidak perlu saling bertatap muka atau saling bertemu seperti cara bekerja konvensional yang kita pahami selama ini. Tidak harus masuk kerja jam 8 pagi, makan siang jam 12 dan pulang jam 5 sore. Terlambat masuk kantor? Siap-siap gaji dipotong. Hehehe
Karena tidak terbatas tempat dan waktu, kerja remote memberi peluang kerja lebih luas buat para job hunter (pemburu job) terutama bagi mereka yang menguasai bahasa asing, katakanlah bahasa Inggris.
Why? Karena lingkup berburu job dan projectnya bukan hanya lingkup lokal dalam negeri saja tapi bisa merambah hingga ke lingkup hunting job di luar negeri. Atau bahasa kerennya global freelance service marketplace.
Beberapa global freelance service marketplace yang femes di antara para freelancer di Indonesia adalah Upwork.com, Guru.com, People per hour, Lionsbridge dan Toptal. Meskipun pada kenyataannya, ada puluhan bahkan ratusan global freelance service marketplace yang mengudara di dunia maya.
Buat saya pribadi, masa sebelum pandemi dan masa-masa pandemi karena Corona seperti ini tidaklah banyak berbeda.
Dalam artian, aktivitas setiap hari masih sama. Bayar tagihan setiap bulan juga masih sama. Itu karena pekerjaan saya sebagai full time freelancer.
Tapi mungkin buat sebagian besar orang, terasa sekali perbedaannya bagai siang dan malam. Bagaimana tidak? Yang sebelumnya menikmati ngantor setiap hari, ada banyak yang kemudian beralih bekerja dari rumah, work from home.
Bahkan banyak juga saudara-saudara kita yang terkena imbas pandemi, terkena PHK massal. Hingga banyak yang harus memutar otak, bagaimana agar tetap bisa membiayai rumah tangga di masa-masa sulit seperti sekarang ini.
Banyak yang banting setir dari pekerja kantoran lalu menjadi pedagang online, driver online, apapun pekerjaannya, sekiranya masih bisa menghasilkan.
Saya mencermati, semakin ke arah akhir tahun 2020 ini, semakin banyak yang mencari peluang untuk bisa bekerja secara online atau remote.
Mengapa Kerja Remote Semakin Diminati
1. Pesatnya Pertumbuhan Teknologi Digital
Berkembangnya teknologi digital sekarang ini, membuat apa-apa yang dulu kita pikir tidak mungkin alias impossible menjadi hal-hal yang mungkin dan masuk akal.
Bekerja dari rumah? Mana mungkin dulu ada orang berpikir bahwa itu mungkin. Kalau bekerja ya harus berangkat ke kantor, pakai pakaian rapi, minyak wangi, dandan dikit boleh lah, jangan lupa sepatu hak tinggi. Ohya, tas kerjanya lupa. Balik lagi sebentar :)
Kalau saya? Bangun tidur nyalain komputer sampai lupa mandi hahaha ... Sering tuh, sengaja seperti itu, eh.
Asalkan ada data internet atau wifi yang memadai, gawai untuk bekerja (PC/laptop/notebook/ponsel pintar) siap sudah untuk memulai hari.
Mau diskusi atau meeting? Bisa meeting online. Apalagi hanya sekadar chat atau telpon. Yang penting tidak terkendala perbedaan waktu atau time zone saja.
2. Fleksibel tempat dan waktu
Buat seorang pekerja remote, satu meja dan satu kursi di salah satu sudut rumah sudah cukuplah buat bekerja. Jangan lupa sedia cemilan dan kopi hitam. Hehe
Nggak perlu berdesak-desakan di transportasi umum dan bermacet-macet ria. Hemat dan irit bensin pula, wong muternya juga di rumah saja.
3. Tetap menghasilkan meskipun dari rumah
Ibu-ibu rumah tangga seperti saya, meski tidak ngantor, bisa loh tetap menghasilkan dollar dari rumah. Salah satu alasan saya mencari peluang kerja remote ya inilah alasannya.
Tidak harus ngantor, bisa tetap bekerja dan tentunya tetap bisa menghasilkan.
Kurang enak apa coba bisa kerja remote dari rumah?
Apalagi buat ibu-ibu yang anaknya masih balita, tidak perlu lagi merasa was-was karena bisa bekerja sambil mengawasi anak di rumah.
Bandingkan kalau kita harus ngantor, yang setiap hari harus berangkat jam 7 pagi misalnya. Pulang sampai rumah jam 6 atau 7 malam.
Sudahlah. Bakal capek di kantor, capek di jalan, capek kuadrat saat sampai di rumah. Belum lagi urusan kerjaan rumah tangga belum beres. Rumah masih berantakan. Anak-anak nangis semua. Ampun deh, pasti tingkat stress melonjak tajam tak terkendali haha... Soalnya dulu saya pernah mengalami juga.
Sudahlah. Bakal capek di kantor, capek di jalan, capek kuadrat saat sampai di rumah. Belum lagi urusan kerjaan rumah tangga belum beres. Rumah masih berantakan. Anak-anak nangis semua. Ampun deh, pasti tingkat stress melonjak tajam tak terkendali haha... Soalnya dulu saya pernah mengalami juga.
Tentang bekerja remote ini, bahkan salah satu teman di grup freelancer, terpikir untuk resign dan menekuni dunia freelance setelah melahirkan. Apalagi setelah menikmati hasil dan pendapatan bekerja sebagai pekerja remote.
Pstt…. bahkan penghasilan yang di dapat dari bekerja remote, seringkali lebih besar daripada pekerja kantoran loh ... ini tangkapan layarnya.
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer
Perempuan dan ibu rumah tangga mempunyai peluang yang besar loh sebagai pekerja remote.
Peluang kerja remote lebih memungkinkan untuk ditekuni daripada kerja kantoran, karena tidak memandang usia dan latar belakang pendidikan.
Peluang kerja remote lebih memungkinkan untuk ditekuni daripada kerja kantoran, karena tidak memandang usia dan latar belakang pendidikan.
Yang terpenting, bukan gelar atau nilai akademiknya, tapi seberapa tinggi skill (kemampuan) dan keahlian yang dimiliki. Juga profesionalisme dan etos kerjanya.
Apa saja syarat bekerja remote
Meskipun tidak berpatokan pada standar akademis dan usia, tapi tentu saja, bekerja remote mempunyai beberapa persyaratan standar yang harus terpenuhi.
Minimal usia (harus sudah mempunyai KTP), skill atau keahlian apa yang bisa dijual, servis atau jasa apa yang kita tawarkan ke klien, juga kemampuan berbahasa asing (khusus untuk global marketplace).
Minimal usia (harus sudah mempunyai KTP), skill atau keahlian apa yang bisa dijual, servis atau jasa apa yang kita tawarkan ke klien, juga kemampuan berbahasa asing (khusus untuk global marketplace).
Untuk klien lokal, pemakaian dan penguasaan bahasa Inggris tidaklah terlalu penting. Tapi menjadi standar dan penilaian awal yang penting kalau kita berburu job di pasar kerja remote global.
Menguasai bahasa inggris adalah hal paling mendasar yang kita harus bisa.
Menguasai bahasa inggris adalah hal paling mendasar yang kita harus bisa.
Persiapan penting sebelum bekerja remote karena bekerja dengan sistem remote, kita tidak akan menerima pembayaran gaji bersistem amplop.
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti:
- Mempunyai rekening bank atas nama sendiri
- NPWP pribadi (opsional)
- Rekening kartu kredit (just in case)
- Akun paypal atau jenius untuk menerima dana dari mata uang asing
- Minimal usia 18 tahun ke atas dan atau sudah mempunyai KTP
Selain persiapan administrasi seperti diatas, penting juga untuk membuat CV atau resume dan portofolio berbentuk file siap unduh.
Jadi sewaktu-waktu kita submit atau melamar job, tinggal dilampirkan saja tanpa harus membuat berkali-kali.
Atau kalau mempunyai blog seperti saya, bisa membuat satu halaman atau page khusus untuk portfolio dan service yang ditawarkan.
Time management
Kita sebagai ibu rumah tangga yang tidak bekerja saja sudah rempong setiap hari. Apalagi kalau ditambah bekerja ya. Rempongnya jadi dobel. Tapi tetap harus disyukuri karena itu termasuk ibadah.
Tips supaya pekerjaan rumah tangga tidak terbengkalai dan pekerjaan remote bisa tetap on track adalah pengaturan waktu alias time management yang baik.
Buat skala prioritas. Yang paling penting dan mendesak dulu yang harus dikerjakan. Sering terdistraksi saat bekerja? Matikan saja semua gawai atau gadget kalau perlu.
Kalau saya pribadi nih, misal nih dalam hal memasak. Biasanya saya memasak dalam skala besar atau banyak sekalian.
Ayam goreng atau ungkep atau telur balado buat lauk seminggu ke depan dimasak sekali. Begitu matang, tunggu dingin, masukkan ke tupperware per porsi lauk per hari.
Buat juga sambalnya sekalian dalam porsi banyak. Sudah deh, suami dan anak-anak aman karena sudah ada lauk pauk buat seminggu kedepan. Nggak harus tiap hari masak lauk. Bisa lumayan menghemat waktu dan tenaga.
Ayam goreng atau ungkep atau telur balado buat lauk seminggu ke depan dimasak sekali. Begitu matang, tunggu dingin, masukkan ke tupperware per porsi lauk per hari.
Buat juga sambalnya sekalian dalam porsi banyak. Sudah deh, suami dan anak-anak aman karena sudah ada lauk pauk buat seminggu kedepan. Nggak harus tiap hari masak lauk. Bisa lumayan menghemat waktu dan tenaga.
Cucian juga, saya nggak tiap hari nyuci, apalagi ada mesin cuci. Palingan 2 atau 3 hari sekali baru nyuci.
Yang harus dikerjakan setiap hari ya ini nih, perawatan dan makan minum harian si kucing-kucing. Hahaha...
Stok makanan kucing sih udah ada cuma kan mereka nggak bisa ambil makan sendiri.Beruntungnya, kucing-kucing saya sudah mempunyai jadwal yang teratur. Jadi, tidak terlalu merepotkan memberi makan 10 ekor kucing setiap hari.
Baca juga: Apakah Kerja Online Bisa Menghasilkan?
Bagaimana? Tertarik bekerja remote?
Bisa loh gabung-gabung dulu ke grup-grup freelance atau pekerja remote yang ada di Facebook.
Dibawah ini beberapa komunitas yang bisa diikuti. Banyak tips dan info yang bisa kita pelajari juga.
Komunitas kerja remote Indonesia
- Upworker Indonesia
- Kami Kerja Remote
- Freelancer Indonesia
- Fastwork Indonesia
- Group #RemoteWorker Indonesia
- Indonesia Freelancers
Hingga pertengahan tahun 2020 ini, job-job seperti web developer, web programmer, machine learning, python, masih menjadi jawara karena jumlah jobnya yang tidak pernah sepi meski masa pandemi.
Lowongan kerja seperti ahli SEO, web desain, desain grafis juga masih melimpah.
Kalau menurut saya, semakin kita bisa memilih ceruk pangsa pasar (niche) yang semakin mengerucut, peluang job akan selalu ada. Sama seperti blog ya, ternyata niche juga penting. Hehehe
Kenapa penting? Karena semakin skill dan keahlian kita terfokus, klien akan semakin mudah menemukan data kita sebagai pekerja remote. Juga, secara otomatis, kompetitor atau saingan akan semakin berkurang.
Misal, niche blog dengan topik gado-gado sepertinya mempunyai pangsa pasar pembaca yang besar. Tapi niche yang lebih fokus ke topik seperti hanya membahas tentang keuangan saja atau hanya membahas tentang craft dan DIY saja, pasti akan mempunyai pembaca yang lebih loyal.
Freelance Service Marketplace Lokal
Buat yang ingin mencoba menjajal kemampuan kerja remote di pasar lokal, bisa registrasi di beberapa situs ini: Sribu, Sribulancer,Projects.co.id, Fastwork.
Freelance service marketplace global
Upwork, Toptal, People per Hour, Guru, Fiverr, Lionsbridge, Appen, dan masih banyak lagi.
Tidak punya skill tapi ingin mencari peluang kerja remote?
Kalau boleh saya bilang sih, ini mirip emak-emak yang pergi ke pasar mau beli telur tapi gak bawa dompet dan uang. Kira-kira bagaimana? Hasilnya cuma dapat capek doang.
Paling tidak, sadari dulu kemampuan, menambah skill dengan cara belajar sendiri atau beli kursus online, terserah. Yang terpenting, kita tidak maju berperang dengan tangan kosong.
Kesimpulan
Demikian sedikit sharing dari saya. Semoga sharing saya bermanfaat ya. Kalau misal ada yang mempunyai pertanyaan terkait tema artikel ini, silakan berkirim email langsung ke saya. Pasti akan saya jawab, jangan khawatir.
Artikel ini adalah artikel guest post yang ditulis oleh Mbak Indri. Berikut Profil beliau:
Artikel ini adalah artikel guest post yang ditulis oleh Mbak Indri. Berikut Profil beliau:
Terima kasih mbak Malica sudah berbagi, semoga sukses selalu.
BalasHapuspengen register di website rekomendasi mba indri, nggak ada salahnya juga mencoba kesempatan baru yang mungkin skillnya sesuai dengan kemampuan saya
BalasHapuscurhatan time managementnya sangat relate karena kondisinya kurang lebih sama. Dan aku setuju sama kalimat semakin mengerucut semakin spesial. Tp itu yang sulit euy hahaha
BalasHapus