Bagi pasangan yang sudah menikah, kelahiran buah hati menjadi momen bahagia yang patut diabadikan. Kebahagiaan yang tak mampu dideskripsikan karena anugerah yang diberikan Tuhan nyaris sempurna sebagai pelengkap keharmonisan dalam rumah tangga. Namun, siapa sangka jika masalah baru akan datang bila ternyata Ibu terkena masalah baby blues usai melahirkan.
Ibu yang seharusnya menyambut kelahiran buah hati dengan senyum bahagia, ternyata mengalami gangguan psikologis yang tidak bisa dianggap remeh.
Yang disayangkan lagi, ketika masalah tersebut sudah terlanjur menjangkit ibu pasca melahirkan. Mulut-mulut yang merasa tak berdosa itu dengan entengnya menyebut Ibu yang memiliki masalah baby blues karena kurangnya iman. Duh, miris!
Mengutip pendapat Fonda Kuswandi,S.Psi. praktisi Hypno-birthing, Hypnobreastfeeding, sekaligus Hypnoparenting dari Pro Clinic Holistic Healt Care Jakarta, di harian kompas.com menyatakan ibu-ibu setelah melahirkan mengalami perubahan hormon yang cukup drastis.
Dari hormon pada masa kehamilan, lalu digantikan dengan produksi hormon-hormon untuk menyusui. Nah, fluktuasi dari perubahan hormon tersebut memiliki dampak rasa kurang nyaman pada tubuh. alhasil, memicu timbulnya perasaan-perasaan negatif.
Tanda lain dari baby blues ini juga bisa dilihat ketika ibu mulai mudah menangis tanpa sebab yang pasti, sensitive, murung, dan rasa khawatir berlebihan. Pasalnya, tanda-tanda tersebut terjadi sejak hari kedua hingga dua minggu setelah melahirkan. Dan faktanya, kondisi baby blues ini dialami oleh 30-80 persen wanita, lho. Lumayan juga, kan?
Itulah kenapa baby blues tidak boleh diremehkan sejak awal muncul. Apabila ibu merasa tidak baik-baik saja, atau terbesit ada yang aneh pada diri sendiri. Maka, cepatlah mencari teman untuk berbagi cerita. Hal ini bisa menjadi pertolongan pertama supaya baby blues yang menyerang tidak berlanjut pada tahapan yang lebih serius, yaitu post partum depression.
Nah, di sinilah peran suami sangat penting. Bagaimanapun, suami harus bisa menenangkan sekaligus memberi rasa nyaman pada istri dalam keadaan apa pun. Berikut 5 cara hadapi istri yang mengalami baby blues yang bisa dilakukan oleh para suami. Simak ulasannya, ya!
- Belajar Parenting Lebih Awal
Idealnya, bukan hanya wanita yang wajib mempelajari seputar dunia parenting. Pria yang nantinya akan menjadii calon ayah juga mempunyai kewajiban penuh untuk mengetahui banyak informasj seputar parenting. Kenapa?
Elizabeth, seorang psikolog yang pernah saya temui saat acara parenting bersama susu Lactogrow menjelaskan bahwa kebahagiaan anak itu menjadi tanggungjawab kedua orang tua. Sekalipun ayah bertugas mencari nafkah yang pekerjaannya lebih banyak di luar rumah, sesekali melakukan piknik bersama keluarga satu pekan sekali mampu mempererat bounding anak dan orang tua.
Nah, di sinilah peran suami dalam membantu meringankan beban istri perihal pengasuhan. Suami istri kompak mengasuh anak sehingga istri tidak merasa sendirian. Selain itu, ketika ada kesalahan terjadi pada anak, suami dan istri tidak saling menyalahkan. Sebab pengasuhan anak di bawah komando berdua.
2. Sigap membantu Pekerjaan Istri
Setiap perempuan pasti menginginkan pasangannya peka sebelum dimintai tolong. Sayangnya, pria cenderung memiliki sifat cuek. Jadi, jika istri tidak memberitahu terlebih dahulu. Dia pun tidak akan tahu. Parahnya, pria justru memilih diam.
Nah, pasca melahirkan kondisi istri tidak akan sama dengan hari-hari biasa. Jadi sebagai suami, Anda harus berinisiatif membantu sebelum istri minta dibantu. Dengan pekerjaan rumah yang cukup banyak, kemudian sambil merawat si kecil. Tentunya istri mengalami capek yang luar biasa, kan? Sigap mengambil peran istri dalam mengatasi pekerjaan rumah adalah solusi cerdas terhindar dari baby blues.
3. Temani dan Dengar Curhatan Istri
Menjadi ibu baru itu bukan hal mudah. Apalagi pasca melahirkan harus merawat bayi sendiri, dan membereskan pekerjaan rumah tanpa asisten rumah tangga.
Duh, bisa dibayangin seberapa lelahnya? Bahkan mungkin istri juga mengalami depresi.
Nah, peran suami di sini adalah buatlah istri selalu nyaman. Hindari perdebatan dan usahakan pahami perasaannya. Dengarkan semua keluh kesahnya dengan seksama. Dan ingat, lupakan gadget saat duduk berdua bersama. Layani istri bak ratu semalam.
4.Menjadi Perisai Istri Ketika Ada Komentar Negatif
Banyak faktor penyebab baby blues. Salah satunya adalah komentar negatif sekaligus pertanyaan-pertanyaan yang datang dari orang-orang terdekat. Pertanyaan demi pertanyaan datang silih berganti. Yang mana akan berakibat pada masalah depresi.
Nah, jika hal tersebut terjadi, suami harus bisa menjadi perisai dari sang istri. Beri dukungan pada istri agar tidak mudah stres. Karena stres semakin dirasakan akan berpengaruh pada produksi ASI yang tidak lancar.
5. Ajaklah Jalan-Jalan
Siapa yang bilang, jika setelah menikah dan memiliki anak, suami istri itu tidak bisa menikmati honeymoon berdua?
Jelas, jawabannya adalah salah. Justru keromantisan itu semakin kental saat usia pernikahan sudah bertahun-tahun lamanya. Bahkan pasca melahirkan sangat disarankan agar suami mengajak jalan-jalan istri ke suatu tempat yang romantis.
Meski melakukan aktivitas remeh, seperti minum kopi, menikmati senja di rooftop, atau di tempat lain justru mempererat hubungan suami istri. Dan yang terpenting adalah istri merasa nyaman dan enjoy merawat anak.
Bagaimana? 5 cara di atas sangat mudah dipraktikkan para suami, bukan? Kuy, segeraa praktik agar istri nggak kabur. Benar, kan?
(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing 'Perempuan Menulis Bahagia')
Betul sekali tipsnya, kelahiran buah hati tanggung jawab kedu orang tua, bukan hanya istri saja tapi juga suami.
BalasHapusTapi Alhamdulillah ketika istri saya melahirkan seperti nya tidak kena baby blues, senang saja bawaannya karena punya anak.😃
Makasih ya mba, tipsnya. Bisa aku share ke suami aku ni, sebelum terjadi karena sebentar lagi aku mau melahirkan. Mohon doanya ya mba, semoga persalinanku lancar.
BalasHapusSadar betul karena suami pas gak bisa nemenin waktu lahiran anak kedua, jauh-jauh hari saya membekali diri banyak info dibanding waktu lahiran anak pertama. Alhamdulillah malah proses lahiran lebih cepet, dan suami ngirim bala bantuan berupa papa mama mertua, adik-adiknya dateng semua buat kasih support
BalasHapusSayangnya, masih ada beberapa orang yang belum paham tentang baby blues ini ya mb, betapa ibu before dan after melahirkan butuh pendampingan psikologis yang besar
Ilmu parenting itu sudah seharusnya dipelajari pasangan yang akan menikah ya, jangan udah jadi ortu baru belajar, akhirnya sering beda pemahaman meski udah ada teorinya.
BalasHapusIntinya persiapan sebelum menikah itu juga wajib membahas tentang baby blues ini, seharusnya banyakin baca kisah-kisah ibu baby blues, biar istri nggak depresi dan suami nggak shock pas punya anak :D
Wajib di baca para pria nih. Nggak cuma di baca tapi juga harus dipraktekkan. Karena kalau istri bahagia, akan membawa aura positif bagi seluruh keluarga, dan akhirnya semua anggota keluarga juga berbahagia
BalasHapusAku alami ini juga tapi alhamdulillah gak lama soalnya support suami membuat semua bisa dilewati,benar semua suami harus tahu hal ini.
BalasHapusMenurutku emang yg paling penting agar istri tdk terkena baby blues adalah keterlibatan suami dlm mengurus anak
BalasHapusYg harus diingat, bikinnya berdua urusnya juga harus berdua dong
Setuju mbak. Suami adalah orang pertama yang bisa menjadi pelindung mommy dari komentar negatif yang justru memperparah baby blues.
BalasHapusSuami saya perlu baca nih, lahiran kemarin soalnya resek hehe
BalasHapusYup setuju banget
BalasHapusYang penting suami paham dulu bahwa hamil dan melahirkan berpengaruh pada psikis
Point' nya pas banget mbak, sebenarnya juga berlaku untuk seluruh wanita/istri 😊 hal2 yg disebutkan sangat perlu dilakukan oleh suami.. agar saling melengkapi dan mengerti 😊
BalasHapusSaya sepakat ini dengan tips-tips yang diberikan. Syukurlah suami saya dulu begitu, cuma kayanya saya dulu ga merasakan kebaikan dia, hahaha
BalasHapusBaru sekarang nyadar, wah...dia sudah melakukan yang benar.
Tips ini benerran WAJIB dibaca oleh oara suami yang istrinya hamil atau merencanakan kehamilan.
Nih para suami dan mertua tolong dibaca. Tapi semoga saja kita semua sehat, panjang umur dan jadi anak solehah... Amin
BalasHapusPoin 1 mengingatkan aku pada seorang teman. Laki-laki yang keren. Dia sekitar 10 tahun lebih muda dariku tapi pemikirannya matang banget. Sejak kami masih suka kumpul bareng teman lain dulu, dia sudah suka baca buku parenting dan ikut seminar parenting online. Katanya persiapan kalau nanti dia menikah dan punya anak. Menurutnya, kalau sudah menikah baru belajar jadi suami, sudah punya bayi baru belajar jadi ayah, itu telat banget.
BalasHapusSekarang dia sudah menikah dan sebentar lagi istrinya melahirkan. InsyaAllah, ilmunya sudah dia genggam.
Jadi suami punya peran besar ya dalam menciptakan kebahagiaan istri apalagi ketika menjadi ibu baru.
Bagus banget ini mba sharingnya, semoga kelak banyak workshop atau seminar yang membahas ini ya sehingga paara suami dan keluarga terdekat dapat segera mendeteksi kalo si ibu terkena baby blues syndrome. dan bisa memberikan dukungan yang tepat.
BalasHapusSupport system terbesar seorang ibu adalah suami. Makanya dari sejak hamil pun sering berbagi artikel parenting ke suami. Sehingga dia juga bisa belajar, apalagi kami hanya tinggal bertiga bareng anak. Jauh dari orang tua.
BalasHapusJadj pengen nunjukkin artikel ini ke suami biar dia tahu apa yang harus dia lakukan setelah istrinya ini melahirkan, hehe.. btw benar banget belajar parenting bukan cuma tigas seorang ibu, tapi ayah juga wajib tahu, karena sebagai orang tua pastinya sama-sama harus mengurus anak yah walau porsinya lebih banyak ke si ibu.
BalasHapusPoin 3 dan 5 itu kayaknya wajib deh, dan gak harus pas babyblues aja. Hehehe. Istri itu cuma butuh didengarkan. Nah, itu, kadang suami itu gak betah mendengarkan, merasa kalo sedang digurui atau apa gitu kali ya. Hihihi. Mostly seperti itu.
BalasHapusTemenku pernah ngalamin ini Mba Mal, terus curhat ke kami2 gengssnya
BalasHapusharusnya ke suami ya biar suami juga ikut belajar bagaimana menghadapi
tapi alhamdulillah terselesaikan dengan baik
Nomer 2 sama 3 penting banget sih. Ini bisa membantu istri merasa disayang suami. Kalau udah ngerasa disayang dan didukung, biasanya lebih bahagia dan PD menjalani semuanya bareng bareng :)
BalasHapusSemoga dengan semakin kesini, semakin banyak para suami yang tanggap terhadap indikasi baby blues pada istrinya. Sehingga tidak sampai terjadi sesuatu yang buruk.
BalasHapusKupikir cowok-cowok wajib baca artikel ini.aku ngalamin sendiri baby blues syndrome waktu kelahiran anak perrama rasanya sering sedih, seperti jadi seseorang yang gak lagi aku yang dulu, takut ini takut itu, ASIku gak kluar mungkin karena aku gak mau nyusuin.. pada intinya masa setelah kelahiean itu seperti ada atmosfer baru gak cuman bahagia. Kadang gak semua orang ngerti itu
BalasHapusMakasih banyak mbak atas ilmu yang sangat bermanfaat ini. Next saat aku udah jadi ibu, semoga aku tidak mengalami baby blues.dan semoga suami aku kelak care dan peka sama aku sehingga mengurangi stres .Aamiin ..
BalasHapus