Betapapun saya ingin kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua kesalahpahaman dalam rumah tangga, pasti akan sia-sia saja.
Pada kenyataannya, saya hidup di masa kini, dan akan melanjutkan mimpi di masa depan. Jadi mengikhlaskan atas semua yang terjadi, serta bersyukur bisa lebih baik saat ini adalah sebuah kunci kebahagiaan.
Pada kenyataannya, saya hidup di masa kini, dan akan melanjutkan mimpi di masa depan. Jadi mengikhlaskan atas semua yang terjadi, serta bersyukur bisa lebih baik saat ini adalah sebuah kunci kebahagiaan.
Saya ingat sekali obrolan dengan teman di salah satu aplikasi online beberapa hari lalu. Dia berkata bahwa saya adalah perempuan yang beruntung. Saya masih bisa bangkit setelah lima tahun lalu sempat terpuruk akibat perpisahan bersama ayahnya anak-anak.
Sementara dia juga memiliki teman, yang tidak jauh berbeda nasibnya dengan saya. Hanya saja sang suami telah dipanggil oleh-Nya ke tempat yang lebih tenang. Hingga saat ini, temannya masih mengalami depresi. Dan sedihnya, dua anak dari temannya tadi dititipkan pada saudara terdekatnya.
Jujur, saya tidak bisa membayangkan betapa tersiksanya perempuan itu. Miris sekali. Karena saya merasakan betul, bahwa tak ada perpisahan yang menyisakan bahagia. Baik berpisah karena bercerai maupun meninggal dunia. Keduanya sama-sama menyisakan sakit dan luka.
Namun, hidup itu terus berjalan. Jika kita terus meratapi masa lalu. bukankah diri sendiri yang akan rugi? Sementara orang-orang di sekitar kita, mereka pastinya menginginkan kita bangkit dan bahagia.
Jadi tidak ada salahnya jika kita memberi kesempatan pada diri sendiri untuk meneguk manisnya hidup bersama orang-orang terkasih pada kesempatan kedua.
Sementara dia juga memiliki teman, yang tidak jauh berbeda nasibnya dengan saya. Hanya saja sang suami telah dipanggil oleh-Nya ke tempat yang lebih tenang. Hingga saat ini, temannya masih mengalami depresi. Dan sedihnya, dua anak dari temannya tadi dititipkan pada saudara terdekatnya.
Jujur, saya tidak bisa membayangkan betapa tersiksanya perempuan itu. Miris sekali. Karena saya merasakan betul, bahwa tak ada perpisahan yang menyisakan bahagia. Baik berpisah karena bercerai maupun meninggal dunia. Keduanya sama-sama menyisakan sakit dan luka.
Namun, hidup itu terus berjalan. Jika kita terus meratapi masa lalu. bukankah diri sendiri yang akan rugi? Sementara orang-orang di sekitar kita, mereka pastinya menginginkan kita bangkit dan bahagia.
Jadi tidak ada salahnya jika kita memberi kesempatan pada diri sendiri untuk meneguk manisnya hidup bersama orang-orang terkasih pada kesempatan kedua.
DARI LUKA JUSTRU MERENGKUH BAHAGIA
Apa resep saya bangkit dari keterpurukan?
Jawabannya adalah menulis. Tahun 2017 merupakan tahun bersejarah buat saya pribadi. Karena pada tahun tersebut, saya mencoba untuk menyembuhkan luka batin dengan menulis.
Konon, menulis bisa untuk terapi jiwa. Dengan menuliskan semua kegelisahan di hati, kemudian melakukan terapi sobek dan bakar. Dari sinilah saya mulai merasakan ketenangan jiwa. Saya juga lebih menerima takdir dari Allah dengan ikhlas.
Dan siapa yang menyangka bahwa menulis akan membawa jalan keberuntungan pada kehidupan saya pada tahun-tahun berikutnya.
Berawal dari menulis hanya untuk terapi jiwa. Kemudian lama kelamaan menulis membuat saya candu. Hingga akhirnya, saya pun tergiur untuk belajar mengenal dunia menulis lebih dalam lagi.
Di awali dari kecintaannya saya pada menulis artikel. Dari artikel inilah saya memulai karir sebagai seorang content writer. Lambat-laun ketika saya berusaha untuk menekuni profesi sebagai content writer, saya pun mulai mendapatkan penghasilan. Eh, kok semakin nagih saja. hehehe
Dan siapa yang menyangka bahwa menulis akan membawa jalan keberuntungan pada kehidupan saya pada tahun-tahun berikutnya.
Berawal dari menulis hanya untuk terapi jiwa. Kemudian lama kelamaan menulis membuat saya candu. Hingga akhirnya, saya pun tergiur untuk belajar mengenal dunia menulis lebih dalam lagi.
Di awali dari kecintaannya saya pada menulis artikel. Dari artikel inilah saya memulai karir sebagai seorang content writer. Lambat-laun ketika saya berusaha untuk menekuni profesi sebagai content writer, saya pun mulai mendapatkan penghasilan. Eh, kok semakin nagih saja. hehehe
Liputan dari Radar Lamongan tentang Perjalanan Menulis saya |
Belum puas menguasai artikel saja, saya mulai mencari ilmu menulis lainnya. Saya pernah belajar menulis fiksi. Di dalam tulisan fiksi, saya belajar tentang bagaimana menciptakan karakter tokoh yang kuat, bagaimana membuat cerita yang tidak bolong logika, dan bagaimana membuat tulisan yang membuat penasaran pembaca.
Namun ternyata, seserius apa pun saya belajar di genre tulisan fiksi. Rasanya masih saja ada yang kurang. Rangkaian kalimat demi kalimat menurut saya kurang nendang. Saya juga belum mampu membuat tulisan twist. Akhirnya, saya pun mencoba peruntungan lain dengan belajar menulis anak, dan perlahan-lahan melupakan sejenak mimpi memiliki sebuah novel best seller. Hehehe
Nah, lagi-lagi saya tidak menyangka. Ternyata saya bisa menulis cerita anak,lho, teman. Hehehe
Nah, lagi-lagi saya tidak menyangka. Ternyata saya bisa menulis cerita anak,lho, teman. Hehehe
Menulis anak jugalah yang mengenalkan saya tentang siapa itu penerbit mayor. Kok bisa?
Bermula dari beberapa kelas pelatihan menulis anak yang saya ikuti. Yang mana goal dari kelas menulis anak tersebut adalah diterbitkan mayor. Dan naskah saya masuk seleksi mentor, untuk diterbitkan dalam bentuk antologi bersama para penulis lainnya.
Ah, saat itu rasanya seperti mimpi bisa melihat buku antologi saya nangkring cantik di toko buku bareng dengan buku-buku penulis senior yang sudah best seller. Senangnya!
Bermula dari beberapa kelas pelatihan menulis anak yang saya ikuti. Yang mana goal dari kelas menulis anak tersebut adalah diterbitkan mayor. Dan naskah saya masuk seleksi mentor, untuk diterbitkan dalam bentuk antologi bersama para penulis lainnya.
Ah, saat itu rasanya seperti mimpi bisa melihat buku antologi saya nangkring cantik di toko buku bareng dengan buku-buku penulis senior yang sudah best seller. Senangnya!
Buku anak bilingual yang baru saja terbit |
Kumpulan cerita rakyat unik dan sarat moral |
Sayangnya, keinginan saya menjadi penulis anak tidak bertahan lama. Karena saya kembali pada kecintaan saya akan menulis artikel lagi. Tulisan pertama yang membuat saya jatuh cinta dengan dunia menulis. Hingga Allah pun menunjukkan secercah harapan yang lagi-lagi ada keajaiban di sana.
Tepatnya, saya diundang menjadi salah satu pemateri cagar budaya di Jakarta, dengan membawa bendera komunitas Dandelion Author. Kami bekerja sama dengan Kemendikbud dalam rangka pelestarian cagar budaya Indonesia dengan gerakan literasi. Dihadiri oleh para siswa sekolah Menengah Atas pilihan daera Jabodetabek.
Tepatnya, saya diundang menjadi salah satu pemateri cagar budaya di Jakarta, dengan membawa bendera komunitas Dandelion Author. Kami bekerja sama dengan Kemendikbud dalam rangka pelestarian cagar budaya Indonesia dengan gerakan literasi. Dihadiri oleh para siswa sekolah Menengah Atas pilihan daera Jabodetabek.
Undangan cagar budaya di Jakarta bersama Kemendikbud dalam rangka memperingati HUT purbakala |
Undangan cagar budaya di Museum Kematian Unair Surabaya |
Tak lama, undangan sharing tentang menulis, mulai dari online maupun offline mulai menyapa saya yang masih pemula ini. Salah satunya saya pernah diberi kesempatan oleh komunitas menulis online (KMO) yang digawangi oleh Cekgu Tendi Murti untuk berbagi di channel telegram Indonesia Menulis.
Wah, saya tidak percaya jika menulis yang niat awalnya hanya sebagai terapi jiwa. Ternyata atas izin-Nya membawa perubahan pada hidup saya.
Dan kini, setelah melalui proses panjang dalam menemukan genre tulisan yang disukai. Saya memantapkan hati menjadi seorang blogger sekaligus content creator di website www.malicaahmad.com
Dunia blogger memberi saya harapan baru. Sebuah harapan sekaligus keyakinan bahwa saya akan bahagia bertubi-tubi jika menekuni profesi satu ini.
Sebagai blogger, saya bisa menambah banyak teman. Menjadi blogger juga kaya pengalaman. Dunia blogging telah menemukan jati diri saya sebenarnya. Diri saya yang lebih suka kebebasan. Diri saya yang lebih suka tantangan dengan berpetualang.
Dunia blogger memberi saya harapan baru. Sebuah harapan sekaligus keyakinan bahwa saya akan bahagia bertubi-tubi jika menekuni profesi satu ini.
Sebagai blogger, saya bisa menambah banyak teman. Menjadi blogger juga kaya pengalaman. Dunia blogging telah menemukan jati diri saya sebenarnya. Diri saya yang lebih suka kebebasan. Diri saya yang lebih suka tantangan dengan berpetualang.
Undangan Blogger pada Seminar Antibiotik di Dr. Soetomo Surabaya |
Lantas, kira-kira apa sih resep saya bahagia dan produktif dalam menulis? Meskipun pada kesempatan lain, saya juga aktif berkomunitas online, serta di dunia nyata saya sebagai pengajar taman kanak-kanak dan tentor dalam bimbingan belajar.
RESEP BAHAGIA IBU TUNGGAL YANG SUPER RECEH
Happy Mom, Happy life. Inilah jargon sakti yang menjadi kunci kebahagiaan saya. Karena saya percaya, bahwa ibu yang bahagia bisa menciptakan suasana rumah yang nyaman.
Pernyataan tersebut pun pernah saya dengar dari salah satu psikolog perempuan bernama Elizabeth pada acara seminar parenting bersama susu Lactogrow. Dia berkata,"jika kecerdasan anak di masa depan, itu tergantung bagaimana kondisi keluarganya. Apakah mereka banyak menciptakan perang di rumah? Sebaliknya, apakah banyak cinta yang diberikan pada anak?"
Sejak saat itu saya bertekad untuk mengubah gaya saya dalam mendidik anak. Hingga muncullah sosok saya sekarang ini yang cukup berbeda. Lantas, jika ditanya apa resep dari bahagia tersebut?
1. Berpikir Positif
Berpikir positif dalam segala hal itu penting. Karena dengan terus berpikir positif, maka kita akan fokus pada hal-hal yang membawa kebaikan saja. Selain itu, pikiran positif senantiasa akan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur. Maka, jangan heran jika dampak dari berpikir positif ini akan membawa kita pada kebahagiaan hidup sebenarnya.
2. Menentukan Skala Prioritas
Single parent seringkali dipandang sebelah mata. Namun, kita tidak boleh menyerah. Justru dengan pandangan negatif tersebut sudah tugas kita untuk meluruskan. Caranya dengan menentukan skala prioritas yang jelas dan konsisten jika ingin meraih sesuatu. Karena dari skala prioritas ini, saya pribadi menjadi tahu. Apa sih mimpi yang ingin saya raih?
3. Me Time
Me time itu penting, sebab me time bisa menjaga kewarasan ibu dari banyaknya aktivitas.
Me time ala saya receh sekali. Duduk di teras depan rumah pada pagi hari. Sambil ditemani segelas minuman herbal sari temulawak yang menyegarkan. Saya menghabiskan waktu dengan membaca buku. Tetapi sebelumnya ada aktivitas rutin yang tidak boleh terlewat.
Yaitu, menghirup dan membuang napas sebagai sarana untuk mengeluarkan energi negatif.
Me time ala saya receh sekali. Duduk di teras depan rumah pada pagi hari. Sambil ditemani segelas minuman herbal sari temulawak yang menyegarkan. Saya menghabiskan waktu dengan membaca buku. Tetapi sebelumnya ada aktivitas rutin yang tidak boleh terlewat.
Yaitu, menghirup dan membuang napas sebagai sarana untuk mengeluarkan energi negatif.
4. Siapkan Amunisi untuk Menyambut Prestasi
Profesi sebagai blogger kadangkala menuntut saya harus riwa-riwi ke luar kota. Belum lagi kesibukan saya sebagai seorang Content writer, yang harus menyetorkan tulisan tepat sesuai deadline. Alhasil, saya seringkali begadang demi sebuah profesionalitas.
Eh, pagi sampai sore harinya, saya juga harus melaksanakan kewajiban sebagai guru. Dan di rumah, profesi sebagai ibu rumah tangga juga cukup menguras tenaga. Kebayang, betapa saya sangat membutuhkan amunisi untuk tubuh agar tidak gampang sakit, kan?
Dalam hal ini saya memercayakan urusan kesehatan pada herbadrink agar semangat menulis tidak surut. Aktivitas sehari-hari tetap lancar.
Amunisi saya adalah mengonsumsi beberapa jenis minuman herbal dari herbadrink yang diproduksi oleh PT.Konemik. Di antaranya temulawak dan lidah buaya.
Eh, pagi sampai sore harinya, saya juga harus melaksanakan kewajiban sebagai guru. Dan di rumah, profesi sebagai ibu rumah tangga juga cukup menguras tenaga. Kebayang, betapa saya sangat membutuhkan amunisi untuk tubuh agar tidak gampang sakit, kan?
Dalam hal ini saya memercayakan urusan kesehatan pada herbadrink agar semangat menulis tidak surut. Aktivitas sehari-hari tetap lancar.
Amunisi saya adalah mengonsumsi beberapa jenis minuman herbal dari herbadrink yang diproduksi oleh PT.Konemik. Di antaranya temulawak dan lidah buaya.
KENAPA TEMULAWAK DAN LIDAH BUAYA?
Termasuk dalam jenis tanaman temu-temuan, temulawak sudah dipercaya sebagai obat tradisional yang kaya manfaat. Mulai dari daun, rimpang, akar dan batangnya, temulawak bisa digunakan untuk terapi kesehatan.
Nah, sebagai seorang blogger dan content writer yang produktif menulis. Menjaga daya tahan tubuh agar tidak gampang sakit itu penting. Apalagi pola hidup saya juga belum begitu sehat, jadi asupan gizi untuk tubuh sangatlah dibutuhkan.
Nah, sebagai seorang blogger dan content writer yang produktif menulis. Menjaga daya tahan tubuh agar tidak gampang sakit itu penting. Apalagi pola hidup saya juga belum begitu sehat, jadi asupan gizi untuk tubuh sangatlah dibutuhkan.
Herbadrink sari temulawak memiliki banyak kandungan gizi di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah pati yang membantu melancarkan metabolisme, kandungan serat untuk memulihkan kebugaran tubuh, kurkumin untuk melancarkan proses pencernaan sekaligus antioksidan, dan minyak atsiri untuk meningkatkan fungsi ginjal serta sebagai alat pacu untuk regenerasi sel-sel hati yang mengalami kerusakan akibat pengaruh racun kimia.
Dengan manfaat dan kandungan dari temulawak herbadrink di atas, saya tidak ragu memercayakan masalah kesehatan pada produk herbal andalan satu ini. Rutin mengonsumsinya 3 kali dalam seminggu, temulawak akan bekerja dengan sangat baik dalam tubuh. Antioksidan yang ada pada temulawak mampu menangkal radikal bebas, sehingga tubuh saya sehat meski dengan aktivitas yang cukup padat.
Tak lupa agar temulawak dari herbadrink ini bisa bermanfaat bagi tubuh secara maksimal, saya harus mengimbanginya dengan pola makan yang sehat.
Baru-baru ini memang saya merasakan khasiat temulawak yang luar biasa. Duduk di depan laptop kerap membuat saya lupa makan. Akan tetapi setelah konsumsi sari temulawak yang mengandung kurkuminoid ini nafsu makan meningkat. Saya tidak perlu menunggu lapar seperti biasanya.
Dampaknya, berat badan dari hari ke hari perlahan mulai bertambah. Ulala... Senang banget dong.
Selain memercayakan temulawak herbadrink sebagai minuman herbal untuk menjaga kesehatan. Agar tetap bahagia, saya tak lupa mengonsumsi lidah buaya dari herbadrink juga. Lho, kok dicampur-campur?
Bukan dicampur-campur dong. Saya mengonsumsinya bergiliran sesuai anjuran yang ada.
Nah, apa hubungannya lidah buaya herbadrink dengan kebahagiaan saya?
Nah, apa hubungannya lidah buaya herbadrink dengan kebahagiaan saya?
Selain memiliki kandungan polifenol yang kaya akan antioksidan. Lidah buaya bermanfaat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi agar tidak membuat tubuh kita gampang sakit. Lidah buaya juga sangat cocok untuk menjaga keremajaan kulit.
Siapa sih, perempuan yang tidak ingin tampil cantik dan tetap awet muda diusia yang sudah mencapai angka 30 tahun? Tentu saya juga pengen banget dong.
Nah, lidah buaya dari herbadrink kaya akan vitamin E dan A yang membantu mencerahkan kulit wajah. Tak hanya itu, lidah buaya yang diolah menjadi serbuk herbadrink ini, di dalamnya mengandung lignin yang bermanfaat untuk melembabkan kulit. Jadi, tipe kulit kering seperti punya saya ini sangat terbantu dengan mengonsumsi lidah buaya herbadrink.
Nah, lidah buaya dari herbadrink kaya akan vitamin E dan A yang membantu mencerahkan kulit wajah. Tak hanya itu, lidah buaya yang diolah menjadi serbuk herbadrink ini, di dalamnya mengandung lignin yang bermanfaat untuk melembabkan kulit. Jadi, tipe kulit kering seperti punya saya ini sangat terbantu dengan mengonsumsi lidah buaya herbadrink.
Dengan memiliki wajah cerah dan lembab, tentu saya akan tampak seperti remaja lagi. Meski sebenarnya usia sudah 30 tahun.
Di sinilah letak kebahagiaan saya. Jika dipandang sekilas tampak receh. Bersama produk-produk unggulan dari herbadrink, saya siap bermertamorfosa menjadi lebih sehat dan cantik.
Eh, memang produk herbadrink cuma ada dua macam saja ya?
Jangan salah. Selain temulawak dan lidah buaya, herbadrink juga memiliki rasa sari jahe, beras kencur, kunyit asam sirih, kunyit asam, dan wedang uwuh. Di mana setiap rasa memiliki manfaat berbeda untuk kesehatan.
Seperti rasa sari jahe, bagi kamu yang suka mabuk perjalanan atau sering mual dan masuk angin. Segera memilih sare jahe sebagai obat herbal andalan keluarga. Jahe yang memiliki kandungan anti inflamasi mampu memberikan efek antiemetic (Anti muntah). Yuk, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
Jika saya bisa sehat dan bahagia dengan produk herbal dari herbadrink, kenapa Anda tidak?
Jangan lupa, resep bahagia dan produktif ala-ala saya segera dipraktikkan, ya. Plus imbangi konsumsi minuman herbal dari herbadrink supaya semakin mantap.
Di sinilah letak kebahagiaan saya. Jika dipandang sekilas tampak receh. Bersama produk-produk unggulan dari herbadrink, saya siap bermertamorfosa menjadi lebih sehat dan cantik.
Eh, memang produk herbadrink cuma ada dua macam saja ya?
Jangan salah. Selain temulawak dan lidah buaya, herbadrink juga memiliki rasa sari jahe, beras kencur, kunyit asam sirih, kunyit asam, dan wedang uwuh. Di mana setiap rasa memiliki manfaat berbeda untuk kesehatan.
Seperti rasa sari jahe, bagi kamu yang suka mabuk perjalanan atau sering mual dan masuk angin. Segera memilih sare jahe sebagai obat herbal andalan keluarga. Jahe yang memiliki kandungan anti inflamasi mampu memberikan efek antiemetic (Anti muntah). Yuk, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
Jika saya bisa sehat dan bahagia dengan produk herbal dari herbadrink, kenapa Anda tidak?
Jangan lupa, resep bahagia dan produktif ala-ala saya segera dipraktikkan, ya. Plus imbangi konsumsi minuman herbal dari herbadrink supaya semakin mantap.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar