Mama, Aku Bisa Mandiri lho!
(Malica Ahmad)
Namanya Tasya. Sejak kelas 1 Sekolah Dasar hingga sekarang kelas 3, Tasya selalu menjadi juara kelas. Tapi sayang, teman-teman selalu bilang Tasya itu anak mama. Tidak salah sih mereka bilang begitu, soalnya Tasya selalu bergantung pada mamanya.
Walaupun usia sudah sembilan tahun, Tasya belum bisa mandiri. Dia masih suka manja sama mamanya. Mulai dari memakai baju, mandi, memakai sepatu, menyisir rambut, makan dan lain-lain, Tasya masih suka minta tolong sama mama. Bahkan, pergi ke sekolah juga dia meminta mama mengantarkan sampai pintu gerbang. Padahal teman sebayanya, berangkat sendiri membawa sepeda.
Hingga suatu hari, di sekolah, Bu Nina mendongeng tentang kisah Fety, Si anak Jalanan. Fety yang tinggal seorang diri di kolong jembatan. Dia tidak sekolah dan mengaji. Karena setiap hari Fety harus mengamen demi mencari sesuap nasi untuk makan. Fety bukan anak yang suka mengeluh. Semuanya dia lakukan sendiri. Mulai dari mandi, memakai baju, dan lain-lain, Fety bisa melakukan sendiri. Ketika matahari sudah terbit, Fety sudah rapi dan siap berangkat bekerja. Dia mengenakan pakaian yang sedikit lusuh sambil membawa kaleng. Senjatanya yang tidak pernah tertinggal demi mendapatkan beberapa uang untuk makan.
Dan betapa malunya Tasya ketika Bu Nina bertanya kepada semua siswa ,Adakah siswa di sini yang belum bisa mandi sendiri? Tasya hanya tertunduk diam sementara teman-teman lainnya menjawab,Tidak ada. Barulah dia tersadar jika selama ini dirinya anak yang sangat manja. Meski mama berkali-kali menyuruhnya belajar mandiri,Tasya tak menurutinya.
Sesampainya di rumah, Tasya bercerita pada mama tentang kisah si Fety. Dia juga meminta maaf pada mamanya karena selalu menolak ketika diajarkan menjadi anak mandiri.
Maafkan Tasya, Ma. Tasya janji mulai sekarang nggak boleh manja lagi. Tasya juga mau mandiri, kataku sambil memeluk mama. Mama tersenyum dan membalas pelukannya erat.
Keesokan harinya, menjelang berangkat ke sekolah, Tasya tidak melihat baju seragam, sepatu, dan buku tertata rapi di meja belajar. Biasanya Tasya akan kesal dan berteriak memanggil mamanya. Namun sekarang berbeda, dia berusaha menyiapkannya sendiri.
Setelah melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00, Tasya bergegas mandi. Seusai mandi, dia pun memakai seragam dan merapikan rambutnya sendiri.
Mama yang melihat dari balik pintu pun tersenyum senang. Ternyata memang Tasya ingin benar-benar menjadi anak mandiri. Meskipun sang mama sedikit ingin tertawa karena kepang dua rambut Tasya yang nggak sepadan tingginya, dia tetap menahannya. Setidaknya dia bangga dengan Tasya yang sudah mulai berubah lebih baik.
PESAN MORAL
Jadilah anak mandiri, jangan suka bergantung dengan orang lain.
#Day2
#30daysEmakMendongeng
#30DEM
#AkubisaMandiri
Be First to Post Comment !
Posting Komentar