Dongeng Anak Dunia
Tema : Pembohong
SANG PENGGEMBALA - Yunani
(Malica Ahmad)
Alkisah, di Negeri Yunani, ada seorang penggembala muda bernama Stelios. Keseharianya selain menggembala kambing di padang rumput, dia juga sangat suka menjahili para penduduk desa. Suatu hari ketika Stelios merasa bosan menunggu kambing-kambingnya yang sedang merumput, dia mulai mengeluarkan ide jahilnya.
"Kayaknya asyik ya kalau aku ngerjain para penduduk." Stelios tertawa kecil dengan apa yang terbayang dibenaknya.
Selang beberapa menit, Stelios menarik napas dalam lalu berteriak keras ke arah rumah penduduk. "Tolong tolong .. aku. Ada Serigala, toolonggg! Serigala jahat itu mau memakan kambing-kambingku."
Para penduduk yang mendengar teriakan penggembala jahil itu, langsung lari ke luar dan bergegas menuju ke arah sumber suara. Beberapa dari mereka pun ada yang sudah siap membawa senjata untuk menangkap Serigala. Tak menyangka penduduk begitu antusias. Konon, mereka sudah cukup lama ingin memusnahkan Serigala sebab hewan ternak mereka pun sudah habis dimakan. Sayangnya, mereka selalu gagal.
Sesampainya di tempat Stelios, para penduduk bingung bukan kepalang. Bukan Serigala yang mereka lihat melainkan bocah penggembala yang sedang tertawa terbahak-bahak. Para penduduk marah. Mereka merasa telah ditipu oleh bocah penggembala ingusan.
"Sial. Ternyata ini Cuma ulah si bocah iseng itu, " ucap salah satu penduduk kesal.
Mereka lantas membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing sambil menggerutu.
"Dasar, anak nakal! Padahal aku sudah cukup lama menantikan bisa menangkap Serigala rakus itu. Sebab dia sudah banyak memangsa hewan ternakku," kata salah satu penduduk dengan nada kesal. Sementara di padang rumput, bocah penggembala tertawa puas.
“Lucu sekali ya, Penduduk desa itu. Mudah sekali aku bohongi," kata Stelios sambil tertawa terpingkal-pingkal. Hilang sudah rasa bosannya setelah menjahili para penduduk. Dia begitu terhibur.
Sore harinya, dia pulang sambil tersenyum senang tanpa menyadari keisengannya telah membuat kesal para penduduk.
Keesokan harinya, Stelios kembali menggembala kambing. Lagi-lagi ketika menjelang siang, dia merasa bosan. Tiba-tiba dia teringat dengan kejadian kemarin. Stelios pun hendak mengulanginya lagi. Tak lama kemudian, dia pergi ke pinggiran padang rumput dan berteriak keras ke arah rumah para penduduk.
"Ada Serigalaa. Ada Serigala! Toloong aku, Toloong aku. Tolong selamatkan kambingku!"
Teriakan Stelios kembali didengar oleh para penduduk.
Penduduk yang mendengar langsung berlari sambil membawa senjata untuk membasmi Serigala. Lalu mereka bergegas ke padang rumput. Namun, lagi-lagi tak ditemukan Serigala di sana. Hanya bocah gembala itu yag sedang tertawa terpingkal-pingkal.
"Lagi-lagi bocah ini mengerjai kita," gerutu salah satu penduduk geram. Mereka pun tak segan memperingatkan Stelios lalu pulang. Sayang. Peringatan itu sama sekali tak dihiraukan Stileos.
Hari berikutnya, Stelios kembali menggembala kambing-kambingnya di padang rumput. Menjelang siang, tiba-tiba kambing-kambing itu berlarian dan mengembik.
Tak disangka ternyata kali ini ada Serigala sungguhan yang akan memangsa kambing Stelios. Dia panik. Tanpa ragu dia berteriak seperti biasanya di sekitar rumah penduduk. Namun, tak ada satupun penduduk yang keluar. Tentu mereka sudah kapok sebab sudah dua kali para penduduk dibohongi Stelios.
Di sisi lain, kambing-kambing Stelios telah habis dilahap serigala. Stelios menyesal karena telah berbohong dan mempermainkan para penduduk yang sudah kehilangan kepercayaan padanya. Sejak saat itu, Stelios pun berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berkata jujur dengan siapapun juga.
PESAN MORAL
Jangan suka berbohong. Sebab sekali kita berbohong, maka tidak ada orang manapun yag akan mempercayai ucapan kita. Berusahalah tetap jujur meskipun itu menyakitkan. Sejatinya, orang yang suka berbohong itu merugikan diri sendiri.
#30DEM
#30daysEmakmendongeng
#Day4
#Pembohong
Tema : Pembohong
SANG PENGGEMBALA - Yunani
(Malica Ahmad)
Alkisah, di Negeri Yunani, ada seorang penggembala muda bernama Stelios. Keseharianya selain menggembala kambing di padang rumput, dia juga sangat suka menjahili para penduduk desa. Suatu hari ketika Stelios merasa bosan menunggu kambing-kambingnya yang sedang merumput, dia mulai mengeluarkan ide jahilnya.
"Kayaknya asyik ya kalau aku ngerjain para penduduk." Stelios tertawa kecil dengan apa yang terbayang dibenaknya.
Selang beberapa menit, Stelios menarik napas dalam lalu berteriak keras ke arah rumah penduduk. "Tolong tolong .. aku. Ada Serigala, toolonggg! Serigala jahat itu mau memakan kambing-kambingku."
Para penduduk yang mendengar teriakan penggembala jahil itu, langsung lari ke luar dan bergegas menuju ke arah sumber suara. Beberapa dari mereka pun ada yang sudah siap membawa senjata untuk menangkap Serigala. Tak menyangka penduduk begitu antusias. Konon, mereka sudah cukup lama ingin memusnahkan Serigala sebab hewan ternak mereka pun sudah habis dimakan. Sayangnya, mereka selalu gagal.
Sesampainya di tempat Stelios, para penduduk bingung bukan kepalang. Bukan Serigala yang mereka lihat melainkan bocah penggembala yang sedang tertawa terbahak-bahak. Para penduduk marah. Mereka merasa telah ditipu oleh bocah penggembala ingusan.
"Sial. Ternyata ini Cuma ulah si bocah iseng itu, " ucap salah satu penduduk kesal.
Mereka lantas membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing sambil menggerutu.
"Dasar, anak nakal! Padahal aku sudah cukup lama menantikan bisa menangkap Serigala rakus itu. Sebab dia sudah banyak memangsa hewan ternakku," kata salah satu penduduk dengan nada kesal. Sementara di padang rumput, bocah penggembala tertawa puas.
“Lucu sekali ya, Penduduk desa itu. Mudah sekali aku bohongi," kata Stelios sambil tertawa terpingkal-pingkal. Hilang sudah rasa bosannya setelah menjahili para penduduk. Dia begitu terhibur.
Sore harinya, dia pulang sambil tersenyum senang tanpa menyadari keisengannya telah membuat kesal para penduduk.
Keesokan harinya, Stelios kembali menggembala kambing. Lagi-lagi ketika menjelang siang, dia merasa bosan. Tiba-tiba dia teringat dengan kejadian kemarin. Stelios pun hendak mengulanginya lagi. Tak lama kemudian, dia pergi ke pinggiran padang rumput dan berteriak keras ke arah rumah para penduduk.
"Ada Serigalaa. Ada Serigala! Toloong aku, Toloong aku. Tolong selamatkan kambingku!"
Teriakan Stelios kembali didengar oleh para penduduk.
Penduduk yang mendengar langsung berlari sambil membawa senjata untuk membasmi Serigala. Lalu mereka bergegas ke padang rumput. Namun, lagi-lagi tak ditemukan Serigala di sana. Hanya bocah gembala itu yag sedang tertawa terpingkal-pingkal.
"Lagi-lagi bocah ini mengerjai kita," gerutu salah satu penduduk geram. Mereka pun tak segan memperingatkan Stelios lalu pulang. Sayang. Peringatan itu sama sekali tak dihiraukan Stileos.
Hari berikutnya, Stelios kembali menggembala kambing-kambingnya di padang rumput. Menjelang siang, tiba-tiba kambing-kambing itu berlarian dan mengembik.
Tak disangka ternyata kali ini ada Serigala sungguhan yang akan memangsa kambing Stelios. Dia panik. Tanpa ragu dia berteriak seperti biasanya di sekitar rumah penduduk. Namun, tak ada satupun penduduk yang keluar. Tentu mereka sudah kapok sebab sudah dua kali para penduduk dibohongi Stelios.
Di sisi lain, kambing-kambing Stelios telah habis dilahap serigala. Stelios menyesal karena telah berbohong dan mempermainkan para penduduk yang sudah kehilangan kepercayaan padanya. Sejak saat itu, Stelios pun berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berkata jujur dengan siapapun juga.
PESAN MORAL
Jangan suka berbohong. Sebab sekali kita berbohong, maka tidak ada orang manapun yag akan mempercayai ucapan kita. Berusahalah tetap jujur meskipun itu menyakitkan. Sejatinya, orang yang suka berbohong itu merugikan diri sendiri.
#30DEM
#30daysEmakmendongeng
#Day4
#Pembohong
Be First to Post Comment !
Posting Komentar