7 Alasan Move on dari Mantan-Seringkali kalian mendengar jika move on dari mantan itu sulit. Benarkah?
Yup. Memang benar. Saya sudah mengalami gimana jungkir baliknya menghapus nama mantan dari hati saya. Butuh waktu hampir 5 tahun untuk melakukannya. Lama ya? Banget!
Saya tipe perempuan yang sekali menitipkan hati kepada seseorang, maka hatinya akan selalu saya simpan. Bagaimana pun dia menyakiti saya, bagaimana dia memberikan bekas luka pada saya. Tetapi sungguh, namanya selalu tetap istimewa.
Memang sih. Saya berkali-kali meluapkan emosi dalam tulisan, dan bilang, "Ya Allah, semoga nama dia tak lagi ada di dalam hati ini." Namun, saya tidak bisa bohong, bahwa kebaikan dia selalu menancap di relung hati yang terdalam.
Yup. Jujur, saya tidak bisa membencinya. Hahaha
Tetapi saya jadi tersadar kembali di mana setiap ada pertemuan, tentu ada perpisahan. Meski saya sakit, saya kecewa karena ditinggalkan, jika Allah sudah menakdirkan saya berpisah dengannya. Apa yang perlu saya sesalkan?
Tidak ada. Justru di sini, saya harus mencari alasan kenapa move on dari mantan itu penting.
Saya harus mencari tahu dan mensyukuri hikmah apa di balik ini semua? Bukankah saya harus tegar untuk kedua anak saya itu?
Dan ketika saya mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut, air mata luruh seketika.
Saya tersadar, 5 tahun berlalu, dan ternyata banyak hal unfaedah yang sudah mampir begitu saja. Padahal, belum tentu kan, si mantan masih ingat sama saya? Toh, buktinya dia sudah pindah lain hati. Hehe
Alasan ini yang menjadikan saya harus move on. Karena ketika saya move on, ada banyak kebahagiaan yang saya dapatkan.
Anggap saja Move on itu harga mati, yang mana menuju proses masa depan yang lebih baik. Bener nggak?
Nah, masihkah Anda galau untuk segera move on?
Semoga beberapa alasan dibawah ini bisa membantu memantapkan hati Anda untuk segera move on.
Penting untuk Dibaca:
Jodoh Tidak Akan Tertukar
Percayalah, yang namanya jodoh itu tidak akan tertukar. Selama apapun menjalani sebuah hubungan, jika Tuhan tidak mentakdirkan untuk berjodoh maka tidak akan bersatu.
Sebaliknya, seberapa lamanya terpisah, jika berjodoh pasti menikah.
Jadi, sebaiknya jangan terlalu merisaukan soal jodoh, apalagi meratapi masa lalu. Ikhlaskan semua yang sudah terjadi, dan rajin berbenah diri. Yakin, yang sudah pergi akan digantikan yang lebih baik.
Kalaupun gantinya bukan jodoh yang diinginkan, setidaknya Anda bahagia saat ini.
Beban Masa Lalu akan Memberatkan Langkah di Masa Depan
Selama masa lalu masih terngiang di telinga dan menempel pada pikiran, berarti luka masa lalu akan menggerogoti hati kita.
Jika itu terjadi, dampaknya sangat tidak bagus pada kesehatan fisik.
Kamu kayak gini, nggak?
Saat gagal move on, kamu akan banyak nangis.
Saat gagal move on, kamu suka merenung dan menyendiri. Kamu nggak mau bertemu dengan siapapun, sekalipun keluarga sendiri.
Saat gagal move one, kamu bakal lupa makan dan tidur.
Nah, apa yang akan terjadi jika semua hal di atas terjadi berbulan-bulan?
Nggak hanya fisik yang sakit, tetapi juga batin. Hidupmu nggak bergairah, apalagi beraktivitas pun tak ada semangat. Kurang tidur bikin mata panda mulai parah, wajah semakin kusam.
Siapa yang rugi?
Ingat. Bukan orang lain, tetapi diri sendiri. Maka, move on itu penting.
Oleh karena itu, ikhlaskan semua yang terjadi biar tidak menjadi beban hidup. Dan senantiasa dimudahkan langkah menuju masa depan yang lebih baik.
Hidup itu Singkat, Jangan Habiskan dalam Kesedihan
Pada dasarnya kita tidak akan pernah tahu kapan hidup akan berakhir. Maka dari itu bersedihlah secukupnya. Karena memang hidup tidak selalu tentang bahagia saja.
Terkadang kita terlalu fokus pada kesedihan, akhirnya mengabaikan kebahagiaan yang seharusnya kita dapatkan. Hidup ini singkat, jangan habiskan untuk hal yang tak berguna.
Pasangan Bukanlah Satu-satunya Tujuan Hidup
Mari nikmati masa single. Tetap bahagia meski tanpa adanya pasangan. Dan jangan lupa asah talenta untuk berbagi dengan yang lain. Ini akan lebih bermanfaat daripada meratapi mantan.
Ada Orang Lain yang Layak Dibahagiakan
Kehilangan orang yang kita cintai dan sayangi itu sakit, pasti. Tapi jangan terlalu khawatir juga ketika orang yang kamu cintai dan kasihi itu lebih memilih pergi meninggalkanmu. Masih ada keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat yang akan menemanimu kapanpun. Mereka yang akan membantu hidupmu lebih berarti dan berbahagia, jadi bahagiakanlah mereka juga.
Dan jangan sekali-kali menutup kesempatan pada orang lain hanya karena orang yang sudah pergi. Bisa jadi orang tersebut datang untuk memperjuangkanmu dan membahagiakanmu.
Yang Meninggalkanmu Bisa Saja Bersukacita dalam Kesedihanmu. Maka Tunjukkan, Inilah Langkah Awal Kamu Sukses
Kamu boleh menangis sepuasnya. Tapi jangan jadikan dirimu terpuruk selamanya.
Sungguh, hidupmu akan sia-sia saja jika tetap meratapi dia dan dia. Percayalah, dia belum tentu memikirkanmu balik. Jadi sebaiknya, move on!
Dan berterima kasihlah pada mantan,
"Terima kasih sudah memberi luka padaku. Karena dari luka itu, aku menjadi tangguh."
Memikirkan Masa Lalu Hanya Membuang Waktu
Bertahan hidup dengan terus memikirkan masa lalu hanya membuat hidupmu sia-sia.
Kenapa kamu stres memikirkan orang yang tidak memikirkanmu?
Kenapa kamu menangis untuk orang yang tidak mengingatmu kembali?
Pikirkan sekali lagi, jika move on dari mantan itu penting. Mulailah kehidupan baru yang lebih baik. Semangat!
Kesimpulan
Jadi, buat yang masih susah move on, mulai sekarang cobalah untuk mengikhlaskan yang sudah terjadi. Menangisi dan meratapi tidak akan membuat waktu kembali seperti dulu. Segeralah ciptakan bahagiamu, karena kalian pantas untuk bahagia. Move on dari mantan itu penting.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar